Jakarta, Titik Kumpul – Masyarakat di Korea Selatan masih takut membeli mobil listrik pasca kebakaran besar. Faktanya, kini harga mobil bekas di pasaran sudah turun drastis.
“Harga mobil listrik turun karena hanya sedikit orang yang mau membelinya sekarang,” kata Cho, dealer di wilayah Janghanpyeong, bursa mobil bekas terbesar di Korea Selatan, seperti dikutip Nikkei Asia.
Saat ini, enam dari 10 pemilik mobil listrik mengaku takut bagaimana memberikan kompensasi kepada korban jika mobilnya terbakar. Dampaknya, permintaan pasar menurun.
“Konsumen semakin khawatir terhadap kendaraan listrik, yang menyebabkan permintaan domestik turun. Permintaan hampir berkurang setengahnya sejak hal itu terjadi,” kata Lee Hang-koo, kepala Institut Teknologi Konvergensi Otomotif Jeongbuk.
Sebelumnya, terjadi kebakaran kendaraan listrik (EV) di sebuah gedung apartemen pada 1 Agustus. Pasca kebakaran, bangunan langsung rusak parah. Kejadian bermula ketika mobil listrik Mercedes-Benz EQE 350+ terbakar saat diparkir di bawah bangunan tempat tinggal. Akibatnya, ratusan mobil menjadi korban di tempat parkir.
Dikutip Titik Kumpul Otomotif dari DW, menyusul kejadian tersebut, banyak yang menjual mobil listrik Mercy EQE di Korea Selatan. Tercatat lebih dari 100 unit terdaftar untuk dijual di platform jual beli mobil bekas populer Korea Selatan, SK Encar.
Hingga 16 Agustus, total EQE yang ditawarkan untuk dijual di platform tersebut mencapai 115 unit. Platform jual beli mobil bekas lainnya, K Car, mencatat penjualan mobil listrik meningkat 184 persen pada pekan pertama Agustus dibandingkan pekan sebelumnya.
Pemerintah kini membuat peraturan baru untuk mencegah kebakaran terjadi lagi. Mobil listrik tidak diperbolehkan untuk diisi ulang di tempat parkir basement gedung. Selain itu, mobil listrik tidak perlu memiliki baterai penuh saat diparkir.
Setiap mobil listrik diparkir di ruang bawah tanah setidaknya 90 persen sepanjang waktu. Begitu pula saat Anda masuk atau berada di area parkir bawah tanah.