Paris, VIVA – Balapan sepeda serba bisa putra Olimpiade 2024 di Paris telah berakhir, pesaing asal Indonesia, Bernard Benyamin van Aert, akan dipertimbangkan keberhasilannya di dua puluh posisi.
Bernard menjadi satu-satunya atlet negara Asia Timur yang berkompetisi pada ajang tersulit di Velodrome di Saint-Quentin-en-Yvelines, Paris, pada Kamis, 8 Agustus 2014.
Di kejuaraan tersebut, Bernard finis 18 posisi dan meraih 6 poin.
Pesaing tuan rumah Benjamin Thomas berada di peringkat pertama dan berhak mendapatkan 40 poin.
Selain itu, Bernard tidak mendapatkan poin pada sprint race maupun lap.
Setelah menyelesaikan 20 tugas, dia menerima 2 poin lagi. Hasil ini menempatkannya di peringkat ke-20.
Pada laga eliminasi, Bernard langsung tersingkir di babak pertama. Ini hanya melakukan satu hal.
Terakhir, Bernard terlibat dalam topik kompetisi. Di sini, pra-ikat -40 poin.
Secara keseluruhan, Bernard finis di peringkat ke-20 dari 22 peserta. Dia menyelesaikannya dengan total -31 poin.
Atlet tuan rumah Benjamin Thomas memenangkan medali emas. Dia mencetak total 164 poin.
Medali perak diraih atlet asal Portugal Juri Leitao dengan 153 poin. Sementara medali perunggu diraih Fabio van den Bossche, atlet Belgia dengan rekor 131 aksi.
