INGGRIS – Kebanyakan anak muda diharuskan mengemudi di jalan raya jika mereka sehat secara mental untuk minum atau menggunakan narkoba, menurut penelitian.
Mengonsumsi obat-obatan dapat menurunkan kewaspadaan sehingga risikonya tinggi saat berkendara. Bukan hanya diri sendiri saja yang bisa terluka, tapi pengguna jalan lain juga bisa terluka.
Diduga karena kurangnya pengetahuan, pengemudi mabuk atau pengguna narkoba tidak menaati peraturan lalu lintas dan mengabaikan lingkungan.
Menurut penelitian dan penelitian IAM Roadsmart di Inggris, bikeit.gr, sebagian besar anak muda meminum narkoba saat mengemudi. Senin 6 Mei tahun 2024
Hasil penelitian tersebut sangat menyedihkan, karena 22% anak muda berusia 17 hingga 34 tahun mengemudi di bawah pengaruh berbagai obat-obatan, termasuk narkotika.
Narkoba kategori A yang sulit dipertanyakan adalah heroin; kokain Ekstasi dan LSD. Jawaban tersebut diperoleh dari responden tahun 2013, dan 13 persen dari mereka yang berusia 70 tahun ke atas memiliki pertanyaan yang sama.
Hasil tersebut sesuai langsung dengan data kecelakaan lalu lintas di Inggris yang pada tahun 2021 terdapat 171 pengguna narkoba, turun dari 208 menjadi 208.
Perwakilan IAM Roadsmart William Porter mengatakan insiden antara kelompok tertentu harus mendorong polisi untuk meningkatkan penegakan hukum, terlepas dari dampak yang ditimbulkan terhadap penegakan hukum.
“Kami juga menghimbau kepada pemerintah untuk menyediakan alat pencegahan kejahatan melalui kursus rehabilitasi bagi pengemudi yang kecanduan narkoba,” ujarnya.
Menurut dia, Cara rehabilitasi ini mirip dengan perbaikan perilaku pengemudi mabuk dan dinilai efektif karena menunjukkan perubahan setiap tahunnya.
“Penerimaan masyarakat terhadap mengemudi telah berubah selama beberapa generasi, jadi kita harus jelas bahwa kita tidak akan menoleransi alkohol atau obat-obatan terlarang saat mengemudi,” katanya.