JAKARTA, Titik Kumpul – Angka kejadian kanker payudara terus meningkat dan saat ini kanker payudara menduduki peringkat pertama di Indonesia dengan jumlah penderita kanker terbanyak dan menjadi salah satu penyumbang kematian akibat kanker yang pertama.
Menurut Globocan, pada tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus atau 16 persen dari total 396.914 kasus kanker baru di Indonesia. Sementara jumlah kematian mencapai lebih dari 22 ribu kasus.
Banyak kasus kanker yang terdeteksi saat sudah berada pada stadium lanjut, padahal kematian akibat kanker dapat diatasi jika pasien rutin melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko penyebab kanker itu sendiri.
Deteksi dini yang bisa dilakukan masyarakat adalah SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri.
Perlu diketahui, ini dilakukan sejak wanita mendapat menstruasi. Dilakukan setiap bulan setelah menstruasi, pada hari ke 7-10 menstruasi. Diperiksa kanan dan kiri, kata konsultan ahli bedah onkologi RS Pondok Indah, Pondok. Inda, Ph.D. Dr. Diani Kartini, Sp.B Subsp. Onk (K) dalam wawancara media eksklusif pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Selain itu, Diana mengungkapkan ada beberapa tanda atau gejala yang mengindikasikan kanker payudara dan patut diperhatikan saat melakukan SADARI. Salah satu yang paling umum adalah kanker.
“Benjolannya. Benjolannya gimana? Yang penting wanita harus tahu payudaranya. Misalnya bulan ini aman (tidak ada benjolan) lalu beberapa bulan kemudian dia merasakan ada benjolan di payudaranya dan langsung datang ( ke dokter),” ujarnya.
Nantinya, kata Diana, bila ada tumor, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan kemudian pemeriksaan penunjang sesuai usia wanita tersebut.
Selain tumor, yang juga harus Anda perhatikan adalah perubahan pada payudara. Mereka yang memiliki payudara terbalik mungkin menyadari potensi risiko kanker payudara.
“Jadi ada wanita yang kedua putingnya keluar, dan ada juga wanita yang salah satu putingnya keluar dan satunya lagi ‘dips’ atau masuk. Ya, itu permulaan ya, tapi apa yang harus diwaspadai. Apakah ini jika . p .sh kedua payudara itu bagian luar, lalu “pada saat tertentu tertarik atau masuk, berarti ada yang menarik payudara ke dalam, ada tarikan dari dalam, dari kelenjar susu, nah ini perlu diperiksa. katanya.
Diana juga bercerita, misalnya saat masih kecil, putingnya tidak berkembang, dan sebagainya. itu tenggelam. Jika Anda mengalami kondisi ini, tidak perlu khawatir.
“Yah, tidak masalah, tapi seperti yang saya katakan tadi, keluar, lalu sampai ke jalan, lalu terasa ada bengkak atau seperti ada sesuatu di dada, sekarang harus kita lakukan. Hati-hati, jadi maksudnya, jadi bagian belakang puting, itu yang harus diwaspadai. “- dia menjelaskan.
Selain itu, ciri atau tanda kanker payudara lainnya adalah munculnya kulit payudara yang berubah menjadi kulit, seperti kulit jeruk juga bisa.
Diana juga mengatakan keluhannya adalah tentang penyebaran kanker. Misalnya saja ada nyeri pada tulang belakang atau bahkan patah tulang belakang, setelah dilakukan pemeriksaan akan ditemukan pada dada primer.
Lalu ada pasien yang sesak napas, batuk-batuk dan diperiksa dulu bagian dada, ini tandanya, tentu tanda lanjut, tapi yang paling sering terdeteksi adalah tumor di payudara, ujarnya.