Titik Kumpul Lifestyle – Biasa digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung atau nyeri pada bagian tubuh lainnya. Obat pereda nyeri yang paling umum adalah parasetamol, ibuprofen, dan aspirin. Obat ini bekerja dengan cara memblokir bahan kimia dalam tubuh yang tidak hanya mengurangi rasa sakit, tapi juga bekerja dengan mengurangi peradangan.
Antibiotik mempunyai banyak manfaat, namun ada beberapa hal yang harus diwaspadai oleh penderita masalah lambung, penyakit ini dapat membuat penderitanya sensitif terhadap bahan kimia tertentu pada makanan, minuman dan obat-obatan. Scroll untuk melengkapi informasinya, yuk!
Faktanya, obat anti inflamasi bisa menyebabkan sakit perut, namun tidak semuanya bekerja dengan cara yang sama.
“Tidak semua obat anti inflamasi menyebabkan sakit perut. Tapi faktanya obat anti inflamasi bisa menyebabkan sakit perut. Jadi bukan berarti semuanya menyebabkan sakit perut.” Dr. Dr. Irsan Hassan, SpPD, KGEH, FINASIM menjadi pembicara dalam acara Hidup Sehat TVOne pada Selasa, 21 Mei 2024.
Obat pereda nyeri adalah obat pereda nyeri yang dijual bebas dan mengandung obat anti inflamasi, seperti ibuprofen. Sedangkan paracetamol lebih aman bagi penderita sakit perut
“Setiap orang mempunyai reaksi yang berbeda-beda terhadap antibiotik. Ada yang sudah lama meminumnya dan banyak tetapi tidak ada alasannya. Ada yang baru mulai meminumnya dan mengalami masalah. Dalam pengalaman kasus saya, rata-rata baru setelah 7 hari minum,” kata dr. Irsan Hasan.
Ketika seseorang menggunakan obat pereda nyeri, semakin lama orang tersebut menggunakannya, maka semakin besar pula risiko sakit perut. Sama halnya dengan dosis, semakin tinggi dosisnya, semakin besar pula risiko terjadinya iritasi.
Secara umum, obat anti inflamasi lambung yang paling efektif adalah obat yang dijual bebas atau dijual bebas. Sedangkan obat antiradang yang mengiritasi lambung hanya bisa didapatkan di apotek dengan resep dokter.
Penderita flu perut disarankan untuk mengonsumsi parasetamol lebih banyak dibandingkan orang lain. Sedangkan bagi penderita rematik yang perlu mengonsumsi antibiotik, dokter akan sering meresepkan obat anti inflamasi untuk mencegah mudah terjadinya iritasi.
Katanya, “Kalau parasetamol kalau yang satu tidak mempan, minum dua, bagus. Kalau rematik, harus minum lama, biasanya vaksin perut.”