Jakarta – Tidak sulit membedakan investasi sah dan palsu. Namun, masih banyak bermunculan korban investasi bodong. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya informasi dan pemahaman mengenai investasi, serta godaan janji keuntungan yang tinggi.
Hal ini sudah lama diberitakan. investortrust.id, Kamis 21 Maret 2024 PT Bahana TCW Investment Management menjelaskan banyak orang yang terjerumus dalam investasi bodong karena tergiur dengan harapan mendapat untung besar dalam waktu singkat.
Namun, ini adalah salah satu fitur investasi palsu yang paling menarik. Banyak investor yang langsung melupakan aspek penting lain yang harus diperhatikan sebelum memilih investasi.
Novianita Pertiwi, Head of Marketing Communication PT Bahana TCW Investment Management, mengatakan kurangnya pengetahuan investasi dengan mudah membuat masyarakat tertarik untuk menginvestasikan uangnya pada produk keuangan tertentu tanpa mempertimbangkan risiko dari investasi tersebut.
Ia berpesan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati, apalagi dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, karena teknik penipuan juga semakin canggih.
Berikut beberapa tips sederhana untuk membantu masyarakat mengenali ciri-ciri investasi palsu atau scam: Menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat tanpa risiko. Faktanya, salah satu prinsip investasi yang baik adalah “pengembalian tinggi, volatilitas tinggi”. Penipuan investasi biasanya menjanjikan investasi dengan imbal hasil tinggi dan jaminan pelunasan cepat. Transfer dana dilakukan ke rekening atas nama orang atau perusahaan yang tidak terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan atau otoritas pengatur lainnya. Menggunakan atau menggunakan nama perusahaan resmi di Indonesia khususnya yang bergerak di bidang keuangan. Termasuk penggunaan logo atau surat palsu yang ditandatangani pejabat perusahaan. Belum ada informasi akurat atau detail mengenai produk investasi yang ditawarkan. Misalnya tidak ada informasi mengenai pemilik, tingkat manajemen, rencana investasi dan risikonya, jika investor ingin menarik uangnya, bagaimana proses penarikannya atau tidak ada pelaporan dana yang diinvestasikan. Menawarkan suatu investasi dengan mekanisme untuk melakukan tugas atau tugas tertentu untuk memperoleh pendapatan (return) investasi dalam beberapa bentuk. Menawarkan bonus tambahan jika Anda dapat mendatangkan atau menarik anggota baru. Ada juga yang menawarkan bonus tambahan jika Anda menambah jumlah investasi atau menginvestasikan uang melalui e-commerce atau kelompok tertentu. Tak heran jika para investor semakin penasaran dan akhirnya tak segan-segan menginvestasikan lebih banyak uangnya pada investasi palsu tersebut. Orang yang menawarkan investasi tidak terdaftar di badan pengawas keuangan resmi mana pun. Semua produk keuangan di Indonesia harus mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penawaran produk seringkali dilakukan melalui media sosial seperti WhatsApp (WA), Facebook, Telegram dll oleh pihak yang bukan penjual resmi. Produk investasi yang tepat biasanya ditawarkan oleh perusahaan pemasaran melalui jalur resmi. Laporan keuangan tidak jelas dan tidak transparan. “Lakukan riset dulu terhadap produk yang ditawarkan, jangan pernah berinvestasi pada rekening orang yang tidak dikenal, pada dasarnya lebih baik mendapat keuntungan yang wajar dan terukur daripada menjanjikan keuntungan yang besar dan cepat, tapi kemudian uang Anda” Semuanya hilang, kata Novianita.
Selain itu, Novianita menawarkan beberapa tips sederhana yang bisa Anda ikuti agar terhindar dari penipuan investasi: Selalu pelajari produk keuangan yang ditawarkan. Jangan tergiur hanya karena janji penghasilan yang tinggi atau karena daya tarik sebuah website atau program. Teliti produk dan perusahaan investasi melalui website dan media sosial. Jika perlu, selalu periksa atau konfirmasi ke perusahaan atau lembaga keuangan lainnya mengenai produk tersebut. Berhati-hatilah juga jika Anda diminta menyetor uang ke rekening pribadi, melakukan tugas tertentu, atau jika Anda dijanjikan uang kembali/komisi jika Anda mengundang teman lain atau bergabung dengan grup investasi yang disarankan. Investor dapat menghubungi layanan pelanggan OJK melalui telepon 157. “Bila perlu berkonsultasi dengan profesional sebelum mengambil keputusan investasi,” tutupnya.