Hawaiki Nui 1, ‘Penyambung Lidah’ Data Center Indonesia dan 3 Negara

VIVA Tekno – Anak perusahaan Telkom Indonesia, Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan BW Digital mengumumkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk bersama-sama mengembangkan dan membangun sistem kabel bawah laut Hawaiki Nui 1 (SKKL).

Penandatanganan yang berlangsung di Washington, DC, Amerika Serikat (AS) ini merupakan kelanjutan kerja sama BW Digital dan Citramas Group pada awal Maret lalu.

Kemitraan antara kedua perusahaan bertujuan untuk menciptakan ekosistem digital kelas dunia di Nongsa Digital Park di Batam, Indonesia, dengan pusat data berkapasitas 80 megawatt (MW) yang melayani bisnis, pemerintah, dan komunitas di seluruh negeri.

Hawaiki Nui 1 merupakan tahap pertama dari rencana pengembangan SKKL BW Digital. Dengan kapasitas desain lebih dari 240 terabit per detik (Tbps), kabel tersebut akan menghubungkan Australia, Indonesia dan Singapura, termasuk cabang tambahan ke Kepulauan Solomon, Papua Nugini, dan Timor Timur.

Hawaiki Nui 1 membentang sekitar 10 ribu kilometer dan akan menjadi jalur baru dan lebih efisien di bagian timur laut Australia melalui Selat Torres. Hawaiki Nui 1 akan memberikan konektivitas, keragaman, dan keamanan yang lebih kuat antara Australia, Asia, dan Asia Tenggara.

SKKL juga akan menyediakan layanan kabel langsung pertama antara Sydney dan Darwin, dan dari Darwin ke Singapura, dengan cabang ke Jakarta dan Batam.

Melalui perjanjian ini, Telin dan BW Digital akan berkolaborasi dalam pengembangan, pengadaan, dan pembangunan Hawaiki Nui 1 yang diharapkan siap beroperasi pada tahun 2027.

Telin juga akan bertindak sebagai pendarat Indonesia untuk string tersebut. Dalam lanskap digital saat ini, kawasan Asia Pasifik semakin menjadi pusat lalu lintas pusat data telekomunikasi.

Kapasitas pusat data di Singapura, Australia, Malaysia, dan Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang stabil selama lima tahun ke depan.

“Melalui kemitraan kami dengan BW Digital dan sebagai bagian dari keseluruhan sistem kabel bawah laut 7 ICE, kami ingin menjembatani kesenjangan pusat data di negara-negara tersebut dan membentuk masa depan lanskap bawah laut Asia-Pasifik,” kata CEO Telin, Budi. Satriya Dharma Purba, Rabu 15 Mei 2024

Sistem kabel bawah laut Hawaiki Nui 1 (SKKL) akan mendukung pengembangan ekosistem digital di Nongsa Digital Park di Batam, Indonesia.

Dikombinasikan dengan kabel Hawaiki yang menghubungkan Sydney, Auckland, dan Pantai Barat AS sejak 2018, Hawaiki Nui 1 menawarkan konektivitas terbaik bagi pelanggan yang beroperasi di kawasan Asia-Pasifik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *