Jakarta, Wiwa – Letkol (Purn) H. Sjamsoddin Koernia membesarkan kedua putranya dan mengangkat mereka menjadi perwira senior (pati) di Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kedua putranya berhasil menjadi jenderal, yang pertama di Angkatan Darat Indonesia (AD) dan yang kedua di Angkatan Udara Indonesia (AU).
Tak hanya perwira TNI, kedua anak Letkol Sjamsuddin Korni juga menjalani pelatihan pasukan khusus. Satu dilatih oleh Komando Pasukan Khusus (COPASUS) dan yang lainnya oleh Korps Pasukan Aksi Cepat (COPASGUT).
Letkol Sjamsoddeen Korni memiliki dua orang putra, Sjafri Sjamsoddeen dan Maruf Sjamsoddeen.
Anak pertama Letkol Sjamsoeddine Korni, Sjafri Sjamsoeddine, merupakan purnawirawan TNI AD. Sjafri pensiun dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal (Letgen), jenderal bintang 3.
Sjafri yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) pada Kabinet Merah Putih merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1974. Sjafri merupakan teman sekelas Presiden Prabow Subianto.
Setelah lulus Akademi Militer, Sjafri memulai karir di Kopassus. Seiring berjalannya waktu, beberapa jabatan strategis yang disandangnya di Korps Baret Merah antara lain Sandi Yudha (Kopasandha), Komandan Peleton Kompi Grup 1, Panglima Nangala.
Sjafri kemudian ditarik ke Paspampress dan menjadi komandan Grup A. Setelah itu ia dipromosikan menjadi Danrem-061/Surya Kenkana. Kemudian menjadi Kasgartap-1 dan Kasdam Jaya sebagai ibu kotanya.
Pada awal tahun 1997, Sjafri dipromosikan menjadi Pangdam Jaya, disusul Aster Kazum TNI, Sahli Polhuq sebagai Panglima TNI, dan Kursahli sebagai Panglima TNI.
Pada tahun 2002 diangkat sebagai Panglima TNI dan pada tahun 2005 diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan. Kemudian pada tahun 2010, Sjafri diangkat menjadi Wakil Menteri Pertahanan di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sedangkan adiknya Ma’rof Sjamsoddeen Pati adalah TNI AU. Ia pensiun sebagai jenderal bintang dua TNI AU yang dijuluki Marsekal Muda (Marsda).
Ma’roef Sjamsoeddin lulus dari Akademi Angkatan Udara (AAU) pada tahun 1980. Ia dilatih oleh prajurit elite Indonesia di Paskhas TNI AU – kini Korps Pasukan Aksi Cepat (Kopasgut).
Di Paskhas, Ma’rof Sjamsoddeen pernah menjabat sebagai Komandan Skuadron 465 Paskhas. Ma’Rouf telah beberapa kali ditempatkan di luar negeri sebagai Asisten Atase Pertahanan Republik Indonesia Wilayah Amerika Selatan yang berkedudukan di Brazil dan Atase Pertahanan di Brazil.
Setelah penugasannya di luar negeri, M’Roff direkrut menjadi Badan Intelijen Negara (BIN). Di Dinas Rahasia, Maroff adalah direktur Divisi Pemberantasan Separatisme dan Deputi III. Setelah itu, Sahli memindahkan tawaran tersebut ke Hankam bin.