Heboh! Anggota DPR Ini Singgung Ada Sosok ‘Panji’, Diduga Makelar Pengadaan Barang dan Jasa di Korlantas Polri

Jakarta, Wiwa – Baru-baru ini, Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding mengungkapkan adanya dugaan praktik brokerage dalam pengadaan barang dan jasa di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.

Hal itu diketahui Suding saat rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Kakorlantas di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Awalnya ia menekankan masalah modernisasi infrastruktur Almatys dan Korlantas yang tiba-tiba dianggap bermasalah.

Dalam pertemuan tersebut, ia sangat yakin dan yakin bahwa korps mengerikan itu dituduh memperoleh barang-barang yang belum dibutuhkan. Bahkan, ia memperkirakan Corlantas memiliki barang-barang yang belum dibutuhkannya, namun sudah disediakan.

Saya tegaskan, kami sudah banyak mendapat informasi tentang masalah pengumpulan ini, yang terkadang belum menjadi kebutuhan kepolisian di Korlantas tapi sudah diberikan, kata Sudding seperti dikutip YouTube MerdekaDotCom Kamis 5 Desember 2024 melalui Titik Kumpul.

Tak hanya itu, politikus PAN ini juga memperbanyak kehadiran calo yang berperan dalam pengadaan prasarana dan sarana. Nama Ponji yang dinilai kuat dalam membeli barang di Korlanta pun disebutkan.

“Ada juga calo. Soal kepemilikan ini. Sebut saja namanya Panji. Terkenal sekali Korlantas, Panji ini siapa? Betul. Banyak yang diberitakan,” imbuhnya.

Suding dalam video itu menyebut Panji suka mengoleksi barang-barang di Korlantas Polri. Diketahui, ada dugaan kedekatan Panji dengan Kepala Irjen Lalu Lintas.

“Masalahnya banyak pemain, jadi kadang tidak sesuai spesifikasi, tapi disimpan karena kedekatannya, dengan Pak On, atau orang yang ada. Saya tidak kenal orang ini. Sudah banyak laporan mengenai hal ini,” jelasnya.

Meski ada tudingan tersebut, Kakorlantas Polri Irjen Ann Suhanan mengaku pihaknya tidak tahu menahu soal sosok Panji. Ia menyatakan, pembelian barang dilakukan secara transparan di organisasi yang dipimpinnya.

Jadi pembelian di Corlantas itu terbuka Pak, artinya semua calon mitra bisa menawar secara terbuka. Jadi mungkin Pak P, angkanya, tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *