JAKARTA, WIWA – Pengguna media sosial dihebohkan dengan nasib yang dialami seorang bocah kecil berinisial EWG di Surabaya, Jawa Timur. Seorang anak berusia 2 tahun diberikan resep obat beserta gambarnya oleh pengasuh anak.
Berdasarkan pesan ibu EWG Baby di media sosial @linggra.k, bayinya diberi deksametason, obat steroid, dan makanan perasa.
Saat didesak, Linger mengungkapkan bahwa pengasuh bayi tersebut telah memberinya deksametason dan prolaktin sekali sehari selama setahun terakhir. Yuk pelajari artikel lengkapnya di bawah ini.
Hasilnya, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di rumah sakit, hormon kortisol sang anak ditemukan rendah. Rendahnya kadar kortisol dalam tubuh anak balita berdampak langsung pada aktivitasnya.
“Hasilnya luar biasa. Semua hormon rendah. Selain itu, hormon kortisol berada di bawah kisaran normal. “Hormon kortisol mengontrol seluruh aktivitas kita, termasuk keterampilan motorik dan energi kita,” tulisnya. “Tetapi pada saat itu, sejujurnya, kami tidak begitu memahami dampak rendahnya kadar hormon kortisol.”
Pil yang mengandung steroid rupanya diminum oleh para peselancar online. Berdasarkan pengajuan akun, obat tersebut dibeli secara gratis dengan harga Rp 40.000.
“Masalahnya obat itu bisa dibeli gratis secara online… dan harganya sangat murah. Jika digunakan, Anda tidak tahu siapa yang harus bertanggung jawab. “Karena kejadian ini, anggota keluarga dan pengasuh di rumah sekarang harus memeriksa apakah mereka membeli paket secara online,” tulis mereka.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Iqrar Taruna pun bereaksi terhadap kabar ini. Ia mengatakan, BPOM akan mencabut secara tegas obat-obatan yang merugikan masyarakat.
“Iya makanya Badan POM tegas, kalau mengandung bahan obat seperti senyawa alam, kami yakin akan dikeluarkan dari peredaran dan ditindak pelanggarnya, karena sudah ada undang-undangnya. “Jadi di bawah kepemimpinan saya, Badan Pengawas Obat dan Makanan itu tegas, tapi ketegasannya terukur,” kata Ikar di kawasan Jakarta Timur, Selasa, 15 Oktober 2024 saat dikonfirmasi Titik Kumpul.co.id.
Iker juga mengungkapkan, BPOM sebagai badan regulasi yang berada langsung di bawah Presiden berkomitmen menjaga keselamatan masyarakat.
Dalam hal ini menjamin keamanan obat dan makanan yang dikonsumsi masyarakat.
“Kita perlu menjaga keamanan, keamanan seperti apa? Bukan keamanan fisik, tapi keamanan produk yang mereka makan atau konsumsi. Kedua, kita juga menjaga efektifitas atau kegunaannya. “Kemudian yang ketiga, kita pastikan standarnya,” jelas Iker Taruna.
Iqrar juga mengatakan, masyarakat bisa mengadukan hal tersebut ke BPOM. Nanti pihaknya akan mengusut dan apabila ditemukan pelanggaran maka pihaknya akan mengambil tindakan tegas.
“Iya bisa lapor ke Badan POM. Halo, ke BPOM. Anda dapat langsung mengunjungi website kami dan kami memilikinya. “Kita juga punya media sosial, kita punya Instagram, kita punya media sosial Facebook, kita juga punya link,” kata Iqraar Taruna.
“Kami ingin laporan yang jelas dari semua orang. Jadi tidak ada formalitasnya, yang penting lapor saja. “Jika laporan itu benar dan bukan rumor, kami akan mengambil tindakan,” ujarnya.