JAKARTA – Foto Pendeta Gilbert Lomwendong menyedot perhatian setelah membuat heboh media sosial. Kebingungan muncul karena Gilbert menyerang keyakinan Muslim tentang doa dan amal.
Hal ini tercakup dalam sindiran dalam khotbah Gilbert di hadapan gereja. Gilbert awalnya mengangkat isu zakat yang umat Islam hanya membayar 2,5 persen.
Gilbert kemudian merujuk pada persoalan wudhu yang dilakukan umat Islam sebelum shalat. Dalam syahadatnya beliau mengatakan bahwa shalat lebih sulit dari ibadah.
Tak hanya itu, Gilbert juga mengatakan bahwa gerakan shalat sangat melelahkan, berbeda dengan ibadah yang tidak memerlukan banyak tenaga karena berdiri, bernyanyi, dan bertepuk tangan.
Terkait kontroversi tersebut, Gilbert meminta maaf kepada beberapa pihak, termasuk Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Yusuf Kalan, dan menghampiri Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan permintaan maaf Gilbert diterima.
Namun menyusul kontroversi yang ditimbulkan oleh Pendeta Gilbert, baru-baru ini foto pria berusia 57 tahun itu diposting di media sosial X dengan bendera Israel.
Gambar ini menjadi trending topik setelah diunggah oleh akun X @cobeh2022 pada Rabu 17 April 2024 sekitar pukul 16.51 WIB.
Hingga Kamis pagi, 18 April, unggahan tersebut telah menjangkau lebih dari 742 ribu akun, disukai 2 ribu X pengguna, dan dibagikan ulang lebih dari 1.000 orang.
Dalam gambar tersebut, Pendeta Gilbert terlihat memegang bendera Zionis Israel di tangan kanannya dan bendera Indonesia di tangan kirinya. Lalu dia menyatukan kedua bendera itu.
Belum diketahui kapan dan di mana Pendeta Gilbert mengambil foto tersebut. Namun kolom komentar unggahan tersebut dipenuhi beragam reaksi dari netizen.
Menurut beberapa reporter jaringan, foto ini berisi tentang dukungan Pendeta Gilbert terhadap Israel dan serangan terhadap Palestina.
“Wah, awalnya aku mengira kejadian video viral itu hanya lelucon dan urusan internal gereja, jadi sama sekali tidak menggangguku. Tapi setelah aku melihatnya, aku jadi marah, ketika aku melihatnya”
Netizen menulis: “Ternyata dia pendukung Israel, tidak apa-apa terus menyerang Islam, menurutku dia hanya bicara 10%.”
“Saya pikir kita harus meminta maaf kepada Gilbert setelah permintaan maaf tersebut, tetapi dia harus diadili karena penodaan agama.”
Sejauh ini, pihak terkait belum berkomentar apa pun terkait publikasi foto Gilbert di bendera Israel.