Titik Kumpul Lifestyle – Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medical Microbiology menyarankan penggunaan obat kumur harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
Menurut laporan The Times of India, Selasa, 18 Juni 2024, para peneliti mengatakan, “Penggunaannya dikaitkan dengan peningkatan bakteri mulut yang sebelumnya dilaporkan terkait dengan penyakit periodontal, kanker esofagus dan kolorektal, serta penyakit sistemik.” ” Datang untuk informasi lengkapnya!
Selain penyakit periodontal dan penyakit sistemik, peneliti menemukan bahwa seringnya penggunaan obat kumur merek terkenal di Indonesia dapat meningkatkan risiko kanker esofagus dan kolorektal.
Kesehatan mulut sangat mempengaruhi risiko terkena berbagai jenis kanker, terutama kanker mulut dan sistemik. Kurangnya kebersihan mulut dapat memicu penyakit kronis dan penyakit periodontal yang menyebabkan peradangan terus-menerus pada rongga mulut.
Peradangan kronis dianggap sebagai faktor risiko perkembangan kanker. Proses peradangan dapat menyebabkan perubahan dan transformasi sel yang pada akhirnya dapat menyebabkan peradangan.
Penyakit periodontal, yang ditandai dengan peradangan dan infeksi pada gusi, dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker seperti kanker mulut, esofagus, pankreas, dan kolorektal. Bakteri penyebab penyakit periodontal, Fusobacterium nucleatum, dapat memasuki darah dan berpindah ke bagian tubuh lain, menyebabkan perkembangan peradangan sistemik dan karsinogenesis.
Para peneliti menemukan bahwa jumlah Fusobacterium nucleatum dan Streptococcus anginosus meningkat setelah menggunakan corong tersebut. Fusobacterium nucleatum dan Streptococcus anginosus merupakan bakteri penting yang berhubungan dengan berbagai penyakit dan penyakit.
Fusobacterium nucleatum adalah penyebab utama penyakit periodontal dan telah dikaitkan dengan kanker kolorektal karena kemampuannya meningkatkan peradangan dan pertumbuhan tumor. Ini dapat menyerang jaringan dan mempengaruhi kesehatan sistem.
Sedangkan Streptococcus anginosus (SAG) banyak ditemukan pada lapisan mulut dan saluran cerna. Penyakit ini diketahui menyebabkan tumor dan infeksi invasif, terutama pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Kedua, bakteri ini menekankan pentingnya hubungan antara kesehatan mulut dan penyakit sistemik, sehingga menekankan pentingnya menjaga kebersihan mulut.
Kebersihan mulut yang buruk sering kali dikaitkan dengan risiko besar lainnya, seperti penggunaan tembakau dan konsumsi alkohol berlebihan, yang keduanya merupakan faktor risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker mulut, tenggorokan, dan esofagus. Zat-zat tersebut dapat merusak lapisan mukosa dan menyebabkan mutasi DNA, sehingga semakin meningkatkan risiko kanker.
Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara teratur, membersihkan gigi dengan benang gigi, dan pemeriksaan gigi secara teratur dapat membantu mengurangi peradangan dan bakteri, yang dapat mengurangi risiko kanker. Mengatasi masalah kesehatan mulut dengan segera dan menerapkan gaya hidup sehat merupakan langkah penting untuk mencegah kanker.
Kedua organisme ini dapat menyebabkan infeksi serius dan terkait dengan berbagai jenis kanker, seperti kanker kerongkongan dan kanker mulut, kata penulis studi Profesor Chris Kenyon, kepala divisi STI universitas dan penulis studi.
“Menggunakan corong setiap hari dapat meningkatkan risiko kanker dan berbagai infeksi,” ujarnya.