Titik Kumpul – Sempat heboh setelah video pendek di media sosial memperlihatkan aksi marah seorang perempuan yang diduga menganiaya ibu kandungnya. Kabar tersebut beredar di berbagai media sosial dan menyebar dengan cepat, salah satunya baru-baru ini dibagikan kembali oleh akun Instagram @indonesia_today dari akun Facebook Free Keating.
Video kerusuhan tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Facebook bernama Fery Kiting yang kini menjadi perbincangan publik.
Frei Keating, pemilik akun Facebook, dikutip Titik Kumpul.co.id, Senin, mengatakan: “Ya Tuhan, betapa tidak berperasaannya perempuan muda ini menganiaya ibu kandungnya hingga berdarah. TKP: Perumahan Azzarah 1 Bambuan, Stabat Kabupaten, Kabupaten Langkat.” 8 Juli 2024.
Berdasarkan informasi yang kami kumpulkan, kejadian tersebut terjadi di sebuah kompleks perumahan di Kecamatan Asbat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Dalam video yang diputar, awalnya terjadi keributan hingga berujung baku hantam dan perkelahian antara seorang wanita berbaju kuning dengan seorang wanita paruh baya berbaju kuning.
Tak mau disalahkan, seorang perempuan yang terlihat mengenakan daster terlihat digendong oleh seorang perempuan lanjut usia di depan kediamannya. Dalam kericuhan yang terjadi di sebuah kompleks perumahan, terlihat beberapa pria berusaha melerai baku hantam yang melibatkan perempuan sedarah.
Akibat kejadian tersebut, seorang wanita yang diyakini sebagai ibu kandung pelaku mengalami luka hingga darahnya menetes ke pakaian yang dikenakannya.
Sementara itu, kericuhan tersebut membuat sebagian warga menasihati dan memperhatikan penampilan perempuan berpakaian tersebut bahwa perempuan yang dianiaya adalah ibunya sendiri.
“Dia orang tuamu, kasihan,” jelas warga dalam video tersebut.
Merasa haru, wanita berjubah itu pun langsung menjawab bahwa ia telah merawat dan menafkahi ibu kandungnya sejak lama. “Aku lelah menanggung hidupnya, oke? Aku sudah muak.”
Kasus tersebut kini telah dilaporkan ke pihak berwajib. Terkait kejadian viral tersebut, Kasat Reskrim Polsek Stubbs Iptu Eko Paranoto membenarkan kejadian dalam video tersebut memang nyata.
Namun menurutnya, kedua belah pihak sudah sepakat untuk berdamai. Dia belum merinci motif penganiayaan tersebut.
Echo melanjutkan, “Kedua belah pihak sudah berdamai sore ini di Polres Langkat. Kami hanya memantau dan masalah sudah selesai.”
Reaksi pengguna internet
Sebuah video viral yang beredar di media sosial baru-baru ini sukses mendatangkan reaksi dari netizen di media sosial.
Salah satu netizen menulis: “Dosa apa yang dilakukan ibumu hingga membuatnya berdarah seperti ini? Dia berdarah saat melahirkanmu.”
“Jangan selalu bilang bayinya perempuan…!!!! Tidak semua orang tua baik, alasannya ibu melarang anaknya berhubungan intim dengan suaminya, ibu ingin membunuh anaknya” Sang ibu meninggalkan anak-anaknya dan seorang kekasih pergi, seorang ibu menjual anak kandungnya, seorang ibu menjadi mucikari anak kandungnya, seorang ibu menjual anaknya ke pelacur, seorang ibu ingin menjalin hubungan dengan dirinya sendiri. Calon pengantin, itu semua ibu LOHH “…ayo kita berbakti semaksimal mungkin, tapi kalau ibu sudah kelewat batas, biarkan saja. Sebenarnya ibu belum tentu sempurna.” tulis warganet
“Astghfirallah.. Dulu aku menghidupi ibu, 2 saudara dan anak-anakku.. Tapi sayang sekali acaranya tidak pernah memberitahukan hal itu kepada orang tua, sayang sekali orang tua sudah terlalu tua untuk mengatakannya. Komentar “Aku merasa tidak enak untuk anak-anak,” kata yang lain.
“Orang tua menjaga anaknya sampai dewasa, anak menjaga orang tuanya sampai kecil lagi. Saya berharap yang masih memiliki orang tua diberikan kesabaran yang sama seperti orang tua dalam menjaga anaknya. Selamat bersenang-senang. sana,” kata yang lain.
Yang lain menjelaskan: “Maksud saya, kita tidak pernah tahu seperti apa sebenarnya situasi/peristiwa seseorang (bukan berarti saya membela anak dalam video ini dengan baik).
“Aku tahu bagaimana netizen berusaha memberi nasehat, tapi tidak semua orang tua yang durhaka pantas dibela, karena siapa tahu, mungkin orang tuanya lah yang bodoh dan susah diajak bicara,” teriak yang lain.
“Bosan ngurus surgamu? capek ngurus surgamu? capek ngurusin kamu dari kecil sampai besar, tapi jawabanmu sekarang besar kan” Aku gak cium surga, nazbullah “Tunggu aja hukum karma di alam semesta, ikuti saja.”
Baca artikel Titik Kumpul Trending menarik lainnya di tautan ini.