BANGKLAN – Sebanyak 128 siswa Sekolah Dasar (SDN) Lerpak di Desa Lerpak, Kecamatan Gegar, Kabupaten Bangklan, Madura, sedang melakukan kegiatan belajar mengajar di mushala (mishola) dengan kondisi tidak layak pakai.
Selain itu, banyak juga siswa yang melakukan kegiatan belajar mengajar di luar halaman Balai Desa Lerpak, di halaman terbuka Kecamatan Gage Bankaklan, dengan menggunakan tenda atau dengan bantuan terpal dan karpet.
Penutupan gedung SD oleh pemilik lahan berdampak pada proses pembelajaran di balai kota dan warga sekitar. Hal ini memaksa siswa untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler.
“Kami mengkhawatirkan siswa karena lahannya ditutup oleh pemilik tanah sehingga berdampak pada proses belajar mengajar siswa,” kata Agus Sugianto Zane, Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Kamis, 21 September 2023. .
Lanjutnya, Agus Sugianto Zin mengungkapkan, pasca penutupan lahan tersebut, pihaknya berkoordinasi melalui diskusi dengan Forum Pimpinan Daerah (Forkopim Kem) untuk mencari solusi permasalahan tersebut.
“Kami berdiskusi dengan Forcopium Kim di kantor. Kami memahami maksud pemilik dengan menutup sekolah,” ujarnya.
Menurut Agus Sugianto Zein, berdasarkan dokumen yang dimilikinya, tanah tersebut diberikan kepada SDN Lerpak One, Kecamatan Geger Bangkalan.
Katanya, dokumen kami menunjukkan bahwa tanah itu diberikan, tetapi kemudian pemilik tanah itu menyerahkannya atau membatalkannya.
Sekitar tahun 2000 tanah tersebut disepakati untuk dikeluarkan dan dibatalkan oleh pemiliknya. Kejadian ini terjadi karena emosi pemilih Hari pada pemilihan kepala desa 2023.
Pemerintah dan Kementerian Pendidikan masih berupaya mencari solusi agar siswa dapat kembali belajar mengajar seperti biasa.
Laporan: Farooq Dims (tvOne) Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini.