Hidden Gem Foto Prewedding: Candi Kedaton Punya Spot yang Bikin Foto Kamu Makin Epic

Muaro Jambi, Titik Kumpul – Proses revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi sedang berjalan. Saat ini telah dilakukan pemugaran terhadap dua candi yaitu Pura Kotomahligai dan Pura Parit Duku, sedangkan penelitian pemugaran sedang dilakukan terhadap dua candi lainnya yaitu Pura Sialang dan Menapo Alun-alun. Sementara 11 candi besar lainnya seperti Candi Kedato dan Candi Astano telah selesai dipugar. 

Kepala Balai Cagar Budaya Wilayah V Jambi, Agus Widiatmoko mengungkapkan, pihaknya fokus pada proses pemulihan yang akan selesai pada Oktober mendatang dan akan segera dibuka untuk umum. 

“Iya (orang boleh berkunjung). Sebenarnya tujuan kebangkitan kami adalah untuk memberikan perhatian kepada masyarakat. Masyarakat harus tahu, masyarakat harus mendapat manfaat. Agar masyarakat umum dapat mengetahui kekayaan peradaban Indonesia, kini akan dikenal orang-orang yang sebelumnya tidak dikenal di kalangan akademisi. Hal ini juga diketahui masyarakat, dan bukan hanya sekedar objek wisata. “Perlu diperhatikan ada norma budayanya,” ujarnya kepada awak media saat ditemui di Muara Jambi, Rabu 31 Juli 2024.

Ia kemudian menegaskan, ketika dibuka untuk umum, pengunjung juga harus memperhatikan banyak hal penting. Salah satunya adalah bisa mengubah sisa karakter yang ada di sini. 

“Dalam contoh ini ada saluran, ada saluran, kita jadikan normal. Jadi bagaimana cara kerjanya? Masyarakat di sini mempunyai nilai-nilai budaya. Gunakan perahu tradisional, gunakan dayung. Jadi kemarin pas banjir, kita buat pasar terapung di atas perahu. “Berhenti dipakai untuk wisata, ganti dengan bebek, tidak lucu,” lanjutnya.

Candi Kedaton

Sementara itu, Candi Kedaton yang tergabung dalam (KCBN) Muarajambi diketahui telah selesai dipugar dan rupanya sudah berkali-kali digunakan untuk foto masyarakat jelang pernikahan. Luas sekitar 4.000 hektare menjadi lokasi Candi Kedaton. Candi Kedaton sendiri dikelilingi oleh banyak rerumputan hijau besar. Ada pula candi induk yang juga dikelilingi pepohonan besar, tak terkecuali hamparan langit biru luas yang menambah keindahan foto prewedding. 

Selain itu ada juga area kolam Kedton yang airnya jernih dengan pohon besar di tengahnya. 

“Iya bagus (untuk foto prewedding). Tapi jangan pergi ke kuil. “Misalnya (candi) backdropnya bagus sekali,” ucapnya.

Tak hanya untuk foto pracetak, Candi Kedaton juga kerap digunakan untuk perayaan Waisak. 

“Untuk Waisak tidak apa-apa. Setiap tahunnya ada Waisak di Kedaton. Banyak sekali manfaatnya, tidak hanya sekedar berkunjung saja. Tapi ada juga Waisak, ritualnya ya. Lalu bagi yang menginginkannya, silakan saja. Namun pada prinsipnya harus memperhatikan aspek pelestariannya. Benar, ada etika, katanya.

Tak hanya itu, yang juga menarik di kawasan Candi Kedaton adalah sumur Kedato. Berdasarkan penelitian, air sumur memiliki pH yang aman dan dapat langsung dikonsumsi tanpa dimasak. Jika dicoba memang benar airnya mempunyai sensasi baru layaknya air mineral. Selain menyegarkan, airnya juga sangat jernih sehingga sering dijadikan air suci dalam upacara keagamaan umat Buddha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *