Hikmah Peristiwa Isra Miraj yang Berkaitan dengan Kehidupan Sehari-hari

Di penghujung bulan Titik Kumpul – Rajab, umat Islam merayakan Isra Miraj. Tepatnya sama dengan 27 Rajab 1445 Hijriah atau 8 Februari 2024. Miraj Isra memiliki beberapa ajaran yang sangat mendalam yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dilansir dari situs resmi Kementerian Keuangan RI, Senin 5 Februari 2024.

Pertama, Isra Meer selalu mengajarkan kita untuk bersikap lemah lembut atau rendah hati. Sebagaimana disebutkan dalam ayat Surat Al-Isra yang menjelaskan tentang Ishra Miraj Nabi Muhammad SAW. Kata yang digunakan adalah “Abdun” yang berarti hamba. Hal ini menunjukkan bahwa seorang hamba yang benar-benar shaleh akan mencapai derajat yang begitu tinggi dalam partainya.

Kedua, Isra M’Rag mengajarkan kita untuk tegar. Sebelum peristiwa Isra Miraj, orang-orang yang dicintai dan didukung Nabi dalam dakwahnya, meninggal satu per satu. Di sisi lain, penindasan terhadap Quraisy semakin meningkat. Itu adalah serangkaian ujian yang Allah berikan, agar Nabi benar-benar kuat dalam dakwahnya.

Ketiga, kita diajarkan untuk tegas dan selalu menyampaikan kebenaran meski pahit. Ketika pagi hari setelah malam Isra Mi’raj, Nabi menceritakan kepada Makkah apa yang baru saja dialaminya, banyak orang yang tidak mempercayai berita “omong kosong” tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kebenaran harus tetap ada, meski banyak kontradiksi.

Keempat, belajar bahwa kita hendaknya menerima pendapat, ajaran dan reaksi siapa pun tanpa memandang usia, tinggi atau rendahnya status, atau tinggi atau rendahnya pendidikan. Tentu saja apa yang disampaikan adalah benar dan ada contohnya. Saat peristiwa Isra Miraj terjadi, Rasulullah SAW. Menjadi pemimpin doa bagi para nabi terdahulu. Ini bukti mereka beribadah dan mengikuti risalah Nabi Muhammad SAW.

Kelima, keistimewaan Masjid Al-Aqsa bagi umat Islam. Pada masa Isra, masjid Palestina menjadi tempat Nabi SAW sebelum akhirnya berpindah ke Sidrul Muntha. Itu menunjukkan betapa mulianya masjid tersebut. Bahkan, masjid ini pernah menjadi pusat salat sebelum menjadi Ka’bah. Pahala shalat di Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsa) juga 500 kali lipat dibandingkan di masjid biasa.

Keenam, belajar menikmati makanan enak dan halal. Ketika Nabi Muhammad SAW diberikan pilihan antara susu dan khamr saat Miraj, Nabi memilih susu. Kemudian malaikat Jibril (A.S.) berkata, “Engkau telah menerima karunia kesucian.” Hal ini merupakan indikasi bahwa Islam adalah agama yang suci (fitrah).

Ketujuh, seorang muslim belajar menjaga shalatnya. Malam Isra Miraj adalah waktu salat lima waktu yang seperti syariat lainnya, diperintahkan secara langsung, tanpa perantaraan malaikat Jibril. Hal ini menunjukkan betapa doa mempunyai tempat yang sangat penting bagi umat Islam.

Kedelapan, meneguhkan dan menguatkan keimanan Nabi Muhammad SAW. Sebelum terjadinya fatamorgana, Nabi mendengar informasi tentang surga, neraka dan hal-hal ghaib lainnya melalui wahyu. Namanya ‘Almul Yaqeen’, Nabi mengimaninya tapi tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri. Saat Miraj, Nabi melihat dengan mata kepalanya sendiri. Ini disebut “Anul Yaqeen”. Ketika seseorang mencapai ‘Ainul Yaqeen’, keteguhan imannya menjadi semakin kuat.

Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa Miraj Isra ini. Semoga dapat menjadi pemacu bagi kita untuk selalu menjadi manusia yang setia dan lebih baik lagi demi kemaslahatan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *