Titik Kumpul Showbiz – Ketika suatu hubungan berakhir dengan pengkhianatan, berbagai emosi seperti kesedihan, kemarahan, kemarahan, dan frustrasi muncul secara bersamaan. Tema emosional itu dikembangkan dalam lagu baru Alfin Habib berjudul Hilang Saat Terang, karya penyanyi asal Tasikmalaya, Dicky Martin.
Menurut Alfin Habib, “Awalnya grup musik Sony memberi saya tiga pilihan lagu karya Kang Dicky untuk dipilih sebagai lagu kedua. Ternyata diantara ketiganya, lagu ini yang paling cocok karena cocok dengan gaya suaraku. “Topiknya sendiri bisa dikatakan salah satu topik yang dekat dengan kehidupan cinta banyak orang.
“Mengenai dua orang yang sedang jatuh cinta, namun ketika sedang jatuh cinta terjadilah pengkhianatan di antara mereka sedemikian rupa sehingga salah satunya terluka karena ketidakpastian yang dirasakannya, mengapa disebut ‘dekat dengan kehidupan’? Setiap orang harus menghadapi rasa sakit karena pengkhianatan dan cinta dan Lost in the Light menggambarkan bagaimana rasanya saat itu,” katanya.
Pembuatan lagu ini memakan waktu sekitar satu bulan, mulai dari presentasi lagu hingga rekaman. Alfin menyatakan, tidak ada perubahan besar baik lirik maupun musik dari versi sebelumnya hingga dirilis pada 26 Juli 2024.
“Hanya ada penambahan beberapa instrumen saja agar lagunya lebih bagus. Setelah itu saya mencoba membawakan makna Melayu dalam lagu ini, namun jangan terlalu banyak agar mudah didengarkan dan sesuai dengan selera lagunya . orang-orang mendengarkannya,” katanya.
Alfin pun membeberkan perbedaan lagu keduanya, Hilang Saat Cerah dengan lagu pertamanya Permaisuri Hatiku.
“Tentu saja ada perbedaan antara Lost in the Light dan “Empress of My Heart” karena ini adalah dua jenis lagu yang berbeda, dari segi tema dan waktunya, sehingga teknik penyajian dan nyanyiannya sangat berbeda, termasuk cara membawakannya. pembuatan lagu, fokuslah untuk memahami lagunya agar penonton dapat memahami cerita dari lagu tersebut. Namun, dengan bantuan dan dukungan tim yang membantu saya rekaman, proses pengerjaan lagu kedua ini dapat berjalan dengan baik orang-orang yang ada dibelakangnya akan mendapat respon yang baik,” ucapnya.
Melalui lagu tersebut Alfin ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga dan menjaga hubungan.
“Simbol itu bukan sesuatu yang sekali punya bisa dibiarkan begitu saja. Itu harus dikembangkan dan dilindungi setiap saat agar tidak ada yang dirugikan. Kalau dalam suatu hubungan kita tidak pandai menjaganya, maka bersiaplah. . merasa tersesat,” saran Alfin.
Selain memberikan pesan yang kuat, Alfin berharap lagu ini bisa menjadi penghiburan bagi mereka yang sedang menghadapi pengkhianatan cinta. “Saya harap ini bisa menjadi penghiburan bagi siapa saja yang mengalami hal seperti yang terucap dalam lirik lagu ini.” Saya juga berharap “Basara When It Is Light” dapat diterima oleh semua pecinta musik dari berbagai bidang khususnya. Penggemar Alfin Habib dimanapun berada,” tutupnya.
Album kedua Alfin Habib, Lilang Saat Terang, sudah bisa dinikmati di platform musik digital mulai 26 Juli 2024.