Titik Kumpul – Pabrikan Jepang kini mulai menjalin kerja sama dengan pihak lain untuk mencapai era perlindungan lingkungan. Namun, tidak semua merek memiliki pendekatan yang sama dalam mengurangi emisi karbon. Salah satunya adalah persaingan 6 pabrikan besar untuk pasar internasional yaitu Toyota, Subaru, Mazda, Honda, Nissan dan Mitsubishi. Mereka terbagi menjadi dua kelompok dan memiliki tujuan kerjasama yang berbeda. Bermula dari kolaborasi Toyota, Subaru, dan Mazda yang sepakat membuat mesin pembakaran lebih murah dan efisien untuk dikembangkan di berbagai powertrain, termasuk teknologi hybrid. Toyota akan mengembangkan mesin yang lebih efisien dengan kompresi in-line, sedangkan Mazda mempertahankan karakternya dengan mesin rotari, dan model boxer yang dimiliki Subaru. Setelah pengumuman ketiga merek tersebut, muncullah Honda, Nissan, dan Mitsubishi yang bekerja sama mengembangkan kereta listrik berbasis baterai. Artinya, mereka mempunyai gagasan berbeda mengenai masa depan dekarbonisasi. Presiden sekaligus perwakilan Honda, Toshihiro Mibe, mengatakan industri otomotif berada dalam masa perubahan yang terjadi setahun sekali. Oleh karena itu, perpaduan teknologi dan pengetahuan dari ketiga merek tersebut merupakan upaya untuk mempercepat penyelesaian permasalahan saat ini. “Honda dan Nissan, serta kekuatan dan pengalaman Mitsubishi Motors, akan memungkinkan kami bergerak lebih cepat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan terkait kelistrikan dan intelijen dalam skala global, serta membantu memimpin reformasi sosial di garis depan,” kata Mibe. . diambil dari pernyataannya. Yang pertama, Honda dan Nissan menandatangani kesepakatan untuk bersama-sama membahas sistem tambahan teknologi elektrifikasi kendaraan berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada 15 Maret 2024. Disusul Mitsubishi yang bergabung pada Jumat, 2 Agustus. Representative Executive Officer, Presiden dan CEO Mitsubishi Motors Takao Kato, mengatakan diskusi antara Honda dan Nissan mengenai kolaborasi ini telah mengalami kemajuan, dan mereka memutuskan untuk berpartisipasi dalam sistem ini. “Bekerja sama dengan mitra sangat penting dalam industri otomotif saat ini yang sedang mengalami perubahan pesat akibat inovasi teknologi seperti elektrifikasi dan kecerdasan,” kata Kato, dikutip dalam keterangannya. Di masa lalu, Honda dan Nissan telah mencoba mempercepat inisiatif yang bertujuan mencapai netralitas dan masyarakat bebas kecelakaan. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan kerjasama di berbagai bidang seperti teknologi lingkungan, teknologi elektronik, pengembangan perangkat lunak dan juga berbagai diskusi. Keikutsertaan Mitsubishi Motors di lapangan dan potensi kerjasama yang akan dibahas dan didiskusikan oleh Honda dan Nissan tidak hanya akan menambah pengetahuan dan kekuatan baru, tetapi juga memberikan sinergi dan peluang bisnis baru bagi ketiga perusahaan tersebut. Presiden dan CEO Nissan, Makoto Uchida, mengaku sangat senang menyambut anggota baru dalam kemitraan strategis ini. Mitsubishi Motors memiliki teknologi dan keahlian yang unik dan telah bekerja sama dengan Nissan sebagai mitra. “Melalui kerjasama ketiga perusahaan, kami berharap kerjasama ini dapat berkembang menjadi sesuatu yang lebih penting, dan menghadirkan produk dan layanan unik dari masing-masing perusahaan yang memenuhi kebutuhan pelanggan yang bervariasi dan berkelanjutan,” kata Uchida.
Related Posts
Motor Tua dan Kendaraan Diesel Bakal Dilarang Melintas, Ada Tapinya
- admin
- Juli 17, 2024
- 0
SINGAPURA – Pemerintah Singapura akan menerapkan aturan baru yang melarang sepeda motor tua berkeliaran di jalan raya mulai 1 Juli 2028. Selain sepeda motor, negara […]
Honda dan Mitsubishi Kolaborasi Tawarkan Sewa Baterai Mobil Listrik
- admin
- Agustus 10, 2024
- 0
Jepang – Kekhawatiran terhadap penggunaan kendaraan listrik adalah ketersediaan stasiun pengisian daya di tempat umum yang tidak merata di banyak negara. Ini juga termasuk waktu […]