Jakarta, Titik Kumpul – Pengacara Hotman Paris Hutapea kembali menjadi sorotan publik. Usai menanggapi kasus donasi yang melibatkan Agus Salim di sebuah acara TV, Hotman melontarkan komentar yang menarik perhatian. Ia mengkritik cara beberapa pengacara menangani kasus tersebut. dan memberikan perspektif berbeda mengenai masalah hukum dan etika seputar penggunaan donasi.
Hotman Paris menilai kasus tersebut tidak perlu melibatkan banyak pengacara. Ia juga mengatakan, situasi ini ekstrim dan tidak sesuai dengan akar permasalahan, menurutnya kasus seperti ini harus diselesaikan dengan solusi yang sederhana. Gulir ke bawah untuk melihat detail selengkapnya!
Hotman menegaskan, kasus yang dinilainya kecil ini kok menyita perhatian banyak pengacara?
“Seperti yang kamu katakan. Apakah ini masalah kecil, saudara?” tanya Rian Ibram selaku salah satu produser. Berdasarkan rilis video di YouTube pada Selasa, 3 Desember 2024.
“Ini masalah kecil. Memang sedikit perubahan, tapi pengacara memperjuangkan nama itu,” jawab Hotman Paris.
Menurutnya, seorang pengacara yang baik harus fokus pada kasus-kasus besar yang berdampak besar.
“Ini seperti kasusku. Itu besar dan besar. Barulah disebut pengacara,” imbuhnya.
Selain mengkritik sang pengacara, Hotman juga menyinggung soal Agus Salim. Menurut dia, Agus sebagai penerima sumbangan harusnya rendah hati dan menghargai bantuan yang diterimanya.
“Orang yang ditolong hendaknya rendah hati. Itu yang saya maksud. Harusnya lebih persuasif, bukan menantang,” kata Hotman. Berteriak keras-keras Dia berkata: “Itu lebih baik daripada ditolong olehnya.”
Hotman menekankan pentingnya transparansi dalam penggunaan donasi.
“Walaupun aku menggunakan sumbangan untuk orang lain, Tapi itu juga karena perlu, kalau sudah selesai jangan menantang orang yang kamu bantu.
Hotman juga menyinggung klaim lain yang menyebut donasi akan terus berlanjut hingga tujuh generasi. Menurutnya, hal tersebut berlebihan.
“Itu terlalu banyak, terlalu banyak,” tegasnya.
Ia juga mengecam pengacara yang melontarkan pernyataan seperti itu.
“Setelah menerima bantuan saya selalu meminta instruksi aneh. Satu poin sudah cukup. bahwa saya menerima donasi, itu milik saya, dan saya berterima kasih kepada donatur,” lanjutnya.
Dari segi hukum, Hotman menjelaskan, sumbangan yang diberikan adalah milik penerimanya.
Menurut hukum, begitu sumbangan itu diberikan kepada Agus, itu menjadi miliknya, kata Hotman.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya etika dalam menggunakan uang tersebut.
“Dari sudut pandang moral, tujuan itu harus dipenuhi,” tambahnya.
Hotman kecewa karena banyak perhatian tertuju pada kasus ini. Termasuk keterlibatan Kementerian Urusan Publik.
“Kementerian Umum tidak terlibat dalam masalah ini. Dana ini bukan dana masyarakat, tidak ada urusannya,” tegasnya.
Ia yakin kasus tersebut bisa dengan mudah diselesaikan tanpa melibatkan pihak-pihak. Terlibat
“Kalau saya Agus atau pengacaranya saya akan dapat uangnya, terima kasih. Sudah berakhir,” katanya.
Di akhir keterangannya, Hotman berpesan agar semua pihak lebih berhati-hati dalam menangani kasus tersebut. Ia berharap kasus ini tidak menjadi perebutan popularitas di kalangan pengacara.
“Sudah terlalu banyak pengacara di sana, Nong Nebeng, tempat tinggal yang terkenal karena kasusnya tidak cukup. Jadi orang mau masuk,” tutupnya.