Hujan Amaterasu: Fenomena Misterius yang Membingungkan Para Astronom

Jakarta, 13 Februari 2024 – Fenomena hujan partikel misterius yang dikenal dengan nama amaterasu belakangan ini membuat bingung para astronom. Partikel-partikel ini ditemukan membombardir Bumi dengan energi yang sangat tinggi melebihi pemahaman fisika partikel saat ini.

Amaterasu pertama kali terdeteksi pada Juli 2023 oleh Observatorium Pierre Auger di Argentina. Partikel tersebut memiliki energi sebesar 240 exa electron volt (EeV), jauh lebih besar dari partikel terkuat yang dihasilkan di Large Hadron Collider. Sebagai perbandingan, energi Amaterasu setara dengan bola golf yang melaju dengan kecepatan 95 mph.

“Kami tidak tahu dari mana asalnya,” kata Dr. Matthew Matthews, ahli astrofisika di Universitas Utah. “Lintasan ini menunjukkan kemungkinan adanya pergeseran gravitasi dari sumber yang tidak diketahui di wilayah kekosongan lokal, atau menunjukkan adanya kesenjangan dalam pemahaman kita tentang fisika partikel berenergi tinggi,” ujarnya, seperti dikutip VIVA Tekno dari The Guardian.

Gua lokal adalah ruang kosong yang luas di dekat Bima Sakti. Para astronom menduga Amaterasu mungkin berasal dari objek astrofisika besar di luar ruang hampa lokal, seperti lubang hitam supermasif atau galaksi aktif.

“Namun, tidak ada objek yang diketahui di wilayah tersebut yang cukup kuat untuk memancarkan partikel dengan energi sebesar itu,” kata Dr. Matius.

Hujan Amaterasu telah menimbulkan perdebatan dan spekulasi di kalangan astronom. Beberapa ilmuwan percaya bahwa amaterasu mungkin merupakan bukti adanya partikel jenis baru yang belum pernah dipelajari sebelumnya.

“Ini adalah berita yang sangat menggembirakan,” kata Dr. Avery Broderick, astrofisikawan di Universitas Waterloo. “Ini menunjukkan masih banyak yang belum kita ketahui tentang alam semesta.”

Para astronom terus mempelajari Jet Amaterasu dengan harapan dapat menemukan asal usul dan misterinya.

Fakta hujan Amaterasu

1. Terdeteksi pada Juli 2023 oleh Observatorium Pierre Auger di Argentina. 2. Ia memiliki energi sebesar 240 exa electron volt (EeV), jauh lebih tinggi dari partikel terkuat yang pernah dihasilkan di Large Hadron Collider. 3. Lintasan menunjukkan kemungkinan penyimpangan gravitasi dari sumber yang tidak diketahui di wilayah hampa lokal. 4. Asal usulnya masih menjadi misteri dan menjadi sumber perdebatan di kalangan astronom. 5. Dipercaya sebagai bukti adanya partikel jenis baru yang belum pernah dipelajari sebelumnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *