Jakarta, Titik Kumpul – Peluncuran Hyundai Kona Electric baru-baru ini mampu menarik minat masyarakat Indonesia untuk mulai menggunakan mobil listrik.
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengumumkan pesanan mobil listrik ini sebanyak 150.000 unit.
“Sejak berdiri tiga bulan lalu, SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) Hyundai Kona Electric sudah mencapai 1.500,” kata Budi Nur Mukmin selaku Direktur Pemasaran PT HMID seperti dikutip Titik Kumpul.
Sekadar informasi, Hyundai Kona Electric ditawarkan dalam lima pilihan model, dibanderol antara Rp 499 jutaan hingga Rp 590 jutaan untuk model teratas yakni Signature Long Range.
Budi mengatakan, dari 1.500 unit yang dipesan, varian teratas Hyundai Kona Electric mendominasi pesanan.
Perbedaan utamanya adalah tanda tangan yang lebih panjang, yang lebih mahal, katanya.
Menurutnya, hal ini menarik karena konsumen Hyundai terkesan kurang peduli dengan harga. Sebaliknya, perbedaan fitur dan teknologi pada sebuah mobil menjadi alasan pelanggan memilih mobil tersebut.
“Mengejutkan karena menarik, selalu muncul pertanyaan bagi kita untuk memproduksi mobil murah yang akan terjadi perang harga dengan merek lain, saya selalu menjawab bahwa harga tidak selalu menjadi motivasi pelanggan untuk membeli mobil,” jelasnya.
Menurutnya, terbukti banyak pelanggan Hyundai yang lebih memilih mobil listrik Kona Electric yang lebih mahal.
“Iya, harga murah itu penting, tapi apakah pelanggan selalu suka belanja dengan harga murah? Ternyata tidak. Signature Long Range itu mahal tapi ada pesanan yang dominan,” kata Budi.
Ia melanjutkan: “Itu buktinya, ya, orang yang membeli mobil Hyundai tidak memikirkan harga murah.”
Sebagai tambahan informasi, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, jumlah Kona Electric yang disalurkan dari pabrik hingga distributor baru sebanyak 430 unit.
Hal ini menunjukkan masih ada ribuan unit kendaraan listrik yang harus dikirimkan ke konsumen.