JAKARTA – Kehamilan merupakan suatu kebahagiaan bagi seluruh wanita. Namun, bagi sebagian orang dengan kondisi khusus, kehamilan terkadang bisa menimbulkan stres. Salah satunya adalah ketika seorang ibu hamil penderita lupus merasa khawatir dengan kondisi bayi yang dikandungnya.
Banyak pertanyaan mengenai apakah ibu hamil pengidap lupus dapat menularkan lupusnya kepada bayi yang dikandungnya. Terkait hal tersebut, perwakilan Unit Kerja Koordinasi Imunologi Alergi (UKK) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR. dr. Pemateri adalah Reni Ghrahani Majangsari, Sp.A(K), M.Kes.
Ia menjelaskan, bayi baru lahir belum tentu menderita penyakit lupus. Mungkin sekitar 2 persen anak terkena penyakit lupus dari ibu, seperti lupus neonatal.
“Seorang ibu yang mengidap lupus bukan berarti anaknya juga akan terkena lupus. Sekalipun anak mengalami gejala lupus, bukan berarti ia akan menderita lupus,” ujarnya dalam konferensi virtual Lupus in Children. , Selasa, 7 Mei 2024.
Lebih lanjut Reni mengungkapkan, antibodi ibu yang masuk ke dalam darah anak melalui plasenta dan menyebabkan neonatal lupus juga berdampak pada anak.
“Tetapi hal ini merupakan konsekuensi dari masuknya antibodi ibu ke dalam darah anak melalui plasenta. Antibodi tersebut akan merusak organ tubuh anak, terutama jantung,” ujarnya.
Namun penyakit lupus neonatal akan membaik saat bayi berusia enam bulan. Ia menjelaskan, pada akhirnya antibodi ibu dan penyakit lupus akan hilang dari tubuh bayi.
“Bayi baru lahir akan lebih baik pada usia enam bulan ketika antibodi ibu hilang dari tubuh bayi. Neonatal lupus itu bukan anak terkena lupus, tapi efek antibodi dari ibu,” ujarnya.
Di sisi lain, terkait cara agar bayi tidak lahir dalam rahim ibu hamil pengidap lupus, Reni menjelaskan, ibu hamil sebaiknya merencanakan kehamilannya dengan memastikan aktivitas lupusnya rendah.
“Dokter kandungan biasanya menyarankan ibu untuk merencanakan kehamilannya, yaitu ibu sedang merencanakan kehamilan, usahakan untuk mengurangi aktivitas penyakit lupus, pada ibu yang tidak banyak minum obat, agar kehamilannya berjalan lancar dan lancar. Juga. penyakit ibu tetap rendah, begitu pula anak yang dilahirkan tidak terkena penyakit ibu,” ujarnya.