Identik dengan Buka Puasa, Ini Bahaya Terlalu Banyak Makan Gorengan

JAKARTA – Puasa menjadi waktu yang dinanti-nantikan umat Islam setelah seharian berpuasa dan haus. 

Namun seringkali keinginan untuk segera mengisi perut membuat sebagian orang cenderung mengonsumsi makanan berlemak dan berlemak, seperti gorengan, yang berarti makanan tersebut terlalu cepat terurai. 

Meski rasanya lezat dan nikmat, namun terlalu banyak mengonsumsi gorengan saat berpuasa dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut beberapa bahaya yang mungkin timbul akibat kebiasaan ini:

1. Pertambahan berat badan. Hal pertama dan terpenting adalah penambahan berat badan.

Makanan berlemak dan berlemak tinggi kalori. Terlalu banyak mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa tanpa memperhatikan porsinya dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan. 

Makanan yang digoreng bisa mengandung hingga 140 kalori. Misalnya jagung bakar yang mengandung 137 kalori. Kalori tersebut terdiri dari 75 persen lemak (11,59 gram), 19 persen karbohidrat (6,74 gram), dan 6 persen protein (1,99 gram). 

Bayangkan jika Anda makan minimal 3 biji jagung, asupan kalori Anda akan meningkat hingga 411 kkal. Ini setara dengan setengah makan siang yang mengenyangkan. 

Hal ini bisa menjadi masalah jika tidak diimbangi dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.

2. Masalah pencernaan. Makanan yang digoreng dengan minyak panas dapat menyebabkan masalah pencernaan. Makanan tinggi lemak sulit dicerna oleh lambung dan usus, sehingga dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kembung, mulas, atau bahkan diare.

3. Penyakit jantung. Makanan yang digoreng cenderung tinggi lemak jenuh dan kolesterol, sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh dapat menyebabkan terbentuknya plak di arteri, meningkatkan tekanan darah, dan mempersempit arteri.

4. Masalah kulit. Makanan berminyak dan berminyak dapat mempengaruhi kulit Anda. Terlalu banyak makan gorengan dapat meningkatkan produksi sebum, memperparah jerawat, dan membuat kulit tampak kusam.

5. Resiko diabetes. Mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula, seperti pisang manis atau kentang goreng, dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2. 

Kadar gula dan lemak darah yang tinggi setelah makan gorengan dapat menyebabkan tingginya kadar gula darah sehingga berbahaya bagi penderita diabetes.

Untuk menghindari bahaya tersebut, penting bagi umat Islam untuk memperhatikan pola makan seimbang saat berbuka puasa. Pilihlah makanan yang sehat dan bergizi seperti buah-buahan, sayur mayur, protein, sayur mayur dan sumber karbohidrat kompleks.

Batasi asupan gorengan dan makanan berlemak lainnya dan pastikan minum cukup air agar tetap terhidrasi.

Dengan berfokus pada pola makan yang sehat dan seimbang, puasa tidak hanya menjadi waktu untuk memuaskan rasa lapar, tetapi juga kesempatan untuk menjaga kesehatan fisik secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *