IDI dan Universitas Syiah Kuala Berikan Beasiswa Pendidikan untuk Mahasiswa Palestina

VIVA Lifestyle – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh dan Universitas Syiah Kuala mengumumkan bahwa mereka menawarkan beberapa beasiswa bagi mahasiswa Palestina yang ingin melanjutkan studi, antara lain program sarjana (S1) dan pascasarjana (S2) serta Ph.D. (S3).

Kesepakatan ini dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani antara Universitas Syiah Kuala Banda Acheh. Dr. Ir. Marwan selaku Rektor Universitas Syiah Kuala Banda Acheh bersama KBRI Palestina yang diwakili oleh HE. Dr. Zuhair SM. Al Shun adalah Duta Besar Palestina untuk Indonesia.

Dalam penandatanganan tersebut turut hadir Dr Safrizal Rahman, M.Kes, SpOT selaku Direktur IDI Wilayah Aceh. Mari kita lanjutkan menelusuri artikel lengkapnya di bawah ini.

“Sebagai universitas yang tidak hanya mendukung nilai-nilai etika dan akademis tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan, serta sadar akan situasi saudara-saudara kita di Palestina, kami ingin memperluas dukungan kami untuk memberikan beasiswa bagi mahasiswa Palestina. Kami yakin ini akan berhasil. akan memberikan siswa Palestina kebaikan. Ini dapat memberikan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mereka untuk membangun masa depan mereka,” kata Profesor Dr. Ir Marwan, Menteri Banda Aceh dari Universitas Sayya Kuala.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, HE DR. Zuhair SM. Al Shun mengatakan, “Atas nama rakyat Palestina, sebagai duta besar Palestina untuk Indonesia, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Universitas Saya Kuala, Ikatan Dokter Indonesia dan masyarakat Indonesia atas beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa Palestina. dukungan kepada kami, dan memberikan kesempatan kepada pelajar Palestina untuk mengembangkan diri akan membantu untuk mewujudkan, mewujudkan cita-citanya dan memanfaatkan beasiswa ini dengan sebaik-baiknya, serta pelajar Palestina dapat menjadi duta rakyat Palestina di Indonesia.

Dengan kuota awal sebanyak 83 orang, beasiswa yang diberikan oleh Universitas Syiah Kuala dan Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Aceh meliputi biaya kuliah, biaya hidup dan biaya asrama, visa pelajar, asuransi kesehatan, serta diberikan selama empat tahun dan dua tahun untuk program sarjana. . Program gelar.

Disampaikan oleh Ketua IDI Wilayah Aceh DR Dr Safrizal Rahman, M.Kes, SpOT, 83 unit beasiswa ini meliputi 5 mata kuliah pendidikan kesehatan, 3 mata kuliah kedokteran gigi, 15 mata kuliah kedokteran spesialis, 5 mata kuliah keperawatan, 5 mata kuliah ilmu pascasarjana, 3 mata kuliah Pendidikan, 2 mata kuliah Kedokteran Hewan. Kedokteran, Pascasarjana Kedokteran dan 2 bidang Kesehatan Masyarakat, 15 kuota di bidang Ilmu Kelautan dan Perikanan, 7 di bidang Sains dan Matematika, 11 di bidang Teknik dan 6 di bidang Pascasarjana Teknik dan 7 kuota di berbagai Fakultas Pascasarjana Universitas Saya Kuala.

“Dengan awal yang baik ini, kami berharap universitas-universitas di sekitar Aceh turut serta memberikan kuota yang lebih banyak sehingga bisa menampung lebih banyak mahasiswa Palestina untuk melanjutkan studinya,” ujar Dr. Safrizal yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Kedokteran, Syiah Kuala. Universitas.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengapresiasi kegiatan IDI Wilayah Aceh dan Universitas Syiah Kuala.

“Kami berharap IDI dapat mengembangkan program ini di daerah lain bekerjasama dengan universitas lokal agar pelajar di Palestina dapat berhasil menyelesaikan pendidikannya. Sebuah inisiatif nyata untuk memberikan kesempatan pendidikan kepada generasi muda Palestina,” DR Moh Khumaidi, CEO PB IDI, kata SpOT.

Dengan ditandatanganinya perjanjian akademik ini, Universitas Syiah Kuala diharapkan sudah menerima nama-nama mahasiswa asal Palestina paling lambat akhir bulan Februari 2024, sehingga mahasiswa tersebut siap memulai perkuliahan pada bulan April 2024.

Universitas Syiah Kuala sedang mempersiapkan kursus Bahasa Indonesia menjelang dimulainya tahun ajaran baru agar mahasiswa Palestina lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *