Imam Syafi’i Mengharamkan Tahlilan? Ini Kata Buya Yahya

Jakarta, Titik Kumpul – Pria yang diketahui bernama Ustaz Nahdlatul Ulama (NU) mengatakan, pendiri aliran Syafiyah, Abu Abdillah Muhammad bin Idris asi-Syafii (Imam Syafii) melarang tahlilan, salah satu tradisi mendoakan orang meninggal.

“Imam Syafiy melarang tahlilan, dalam buku I Anatut Tolibin. “Guruku adalah Siyech Abdurrasid, aku mendatanginya untuk belajar fiqh, sanadnya ada hubungannya dengan penulis kitab tersebut, Fathul Mu’in, gurunya adalah Ibnu Hajar al -Asqalani,” kata pria itu.

“Saat saya tanya guru saya dia bilang ‘tiga hari, tujuh hari, 40 hari sesat’ dan itu saja,” lanjut orang yang dilihat di Instagram @beritaagama pada Senin, 26 Agustus 2024.

Menanggapi hal tersebut, Pengurus Pondok Pesantren Al-Bahjah Buya Yahya mengatakan pernyataan Imam Syafiya melarang tahlilan tidak benar.

Menurutnya, tidak ada ulama ahli aliran yang menyatakan tahlilan itu bidah atau haram, melainkan hanya berbeda pendapat apakah doa yang dikirimkan kepada almarhum terkabul.

Yang perlu kita pahami, perbedaan ulama hanya membahas tentang transmisi atau non-tularan, bukan bid’ah atau non-bid’ah, kata Buya Yahya di YouTube Al Bahjah TV.

Buya menegaskan, Imam Syafii tidak pernah mengatakan mendoakan jenazah itu buruk apalagi haram. Tapi, kata Buya, Imam Syafiya hanya menyebut doa yang dikirimkan kepada almarhum belum sampai.

“Imam Syafiya tidak pernah bilang buruk atau haram, dia hanya bilang tidak. Kalau Imam Syafiya bilang tidak ada, berarti masih ada Imam lain. “Kalau ada masalah dengan khalifah (perbedaan pendapat) antar ulama, kita bisa.” ikutilah imam-imam lain,” tegasnya.

“Saya tidak mengatakan mereka yang tidak paham akan masuk neraka, saya hanya berusaha melindungi orang-orang yang sudah memiliki tradisi ini selama berabad-abad agar tidak diadu domba karena hal-hal seperti ini,” tutupnya. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *