Indonesia Jadi Penghasil Sugar Daddy Terbanyak ke-2 di Asia Tenggara

VIVA Lifestyle – Dulunya dinobatkan sebagai siomay terlezat di dunia selain siomay Indonesia, kini Tanah Air menjadi produsen sugar daddy terbesar kedua di Asia Tenggara. Apakah itu benar? Gulir ke bawah untuk membaca artikel selengkapnya di bawah ini.

Sugar daddy sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk seseorang yang banyak memberikan pengaruh dan dukungan kepada pasangannya yang lebih muda.

Atau, yang lebih mudah dicerna, sugar daddy adalah seorang pria dewasa kaya dan mapan yang menikmati hubungan dengan wanita yang lebih muda dan dengan senang hati memenuhi setiap kebutuhan mereka.

Biasanya melibatkan uang, hadiah, atau bantuan keuangan atau materi kepada pasangan dalam hubungan biasa.  Dalam hubungan seperti itu, seringkali terdapat perbedaan usia antara sugar daddy dan pasangannya yang dikenal dengan istilah “sugar baby”.

Meskipun hubungan ini sering kali melibatkan aspek finansial, hubungan ini juga dapat mencakup komponen emosional atau romantis. Sugar daddy biasanya adalah orang-orang yang memiliki kekayaan atau pendapatan besar dan bersedia membagi kekayaannya dengan sugar baby mereka dengan imbalan perhatian, waktu, atau hubungan emosional.

Hubungan tersebut dapat bervariasi dari transaksi sederhana hingga hubungan yang lebih kompleks tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Penting untuk dicatat bahwa hubungan “sugar daddy” bisa sangat bervariasi dari satu pasangan ke pasangan lainnya, dan sifatnya sering kali sangat subyektif, bergantung pada preferensi dan kompromi orang-orang yang terlibat.

Menurut situs kencan SeekingArrangement, Indonesia disebut-sebut sebagai negara penghasil sugar daddy terbanyak di Asia Tenggara.  Survei tersebut menempatkan Indonesia di antara 10 negara peminum gula teratas di Asia.

Beberapa tahun lalu, dalam survei yang dilakukan pada tahun 2021, jumlah sugar daddy di Indonesia mencapai 60.000. Alasan banyaknya sugar daddy adalah mahalnya biaya pendidikan dan kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin. Dari situ banyak yang mencari sumber pendanaan tambahan.

Menurut situs tersebut, hal ini secara tidak langsung telah memaksa banyak perempuan mencari pria yang lebih tua untuk menjadi kaya.

“Platform seperti Seeking Arrangements membantu menghubungkan perempuan muda dan berdaya dengan pria kaya dan lebih mapan yang tidak hanya mendukung perjuangan finansial mereka, namun juga bertindak sebagai mentor atau pintu gerbang untuk mengkatalisasi masa depan yang menjanjikan bagi para pecinta ini,” kata Brandon Wade, CEO Seeking Arrangements. . . , mengutip Mashable Asia Tenggara.

Umpan balik dari pengguna Internet

Sontak rating tersebut langsung menuai beragam reaksi dari warganet di media sosial.

“Mosa? Kok gak dapat 1 hahaha kalau banyak,” tulis salah satu warganet.

“Salah seorang laki-laki yang menjadikan seseorang kaya,” sahut yang lain.

“Banyak eksekutif yang menjadi sugar daddy,” tulis yang lain.

“Sugar daddy itu orang yang bisa terbang kan, kaya tupai,” sahut yang lain.

“Aku mau tag sugar daddyku yang halal, nanti aku takut kakak-kakakku akan jatuh cinta,” sahut yang lain.

“Sugar Daddy Indo: Uang secukupnya saja,” tulis yang lain.

“Karena jumlah mereka tidak banyak, maka kami punya banyak paman,” tulis yang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *