Jakarta, VIVA – Fenomena video pendek yang dipelopori TikTok mulai populer di seluruh dunia. Berdasarkan data terkini Statista, Indonesia berhasil mengukuhkan posisinya sebagai negara dengan jumlah pengguna TikTok terbesar hingga Juli 2024.
Jumlah pengguna aktif bulanan di Indonesia mencapai hampir 157,6 juta orang, tertinggal jauh dari negara lain.
Urutan kedua ditempati Amerika Serikat dengan sekitar 120,5 juta pengguna TikTok. Di saat yang sama, Brasil menempati peringkat ketiga dengan hampir 105,3 juta pengguna.
Dominasi penggunaan TikTok di Indonesia menunjukkan bagaimana platform tersebut berhasil menjangkau hati masyarakat Indonesia dari semua lapisan masyarakat.
Tren video pendek menjadi semakin populer
Kesuksesan TikTok menginspirasi platform media sosial lainnya untuk mengembangkan fitur video pendek serupa. Misalnya saja YouTube Shorts dan Instagram Reels yang berhasil menarik banyak pengguna. Pada tahun 2023, YouTube Shorts mencapai 2 miliar pengguna aktif bulanan.
Popularitas video pendek ini tidak lepas dari formatnya yang pendek, menarik, dan mudah dicerna. Selain itu, video pendek memungkinkan penggunanya mengekspresikan diri dengan lebih kreatif dan bebas.
Model bisnis TikTok yang menguntungkan
Sebagai platform yang begitu populer, TikTok tentunya memiliki model bisnis yang sangat menguntungkan. Perusahaan induk TikTok, ByteDance, diperkirakan menghasilkan pendapatan $4 miliar melalui iklan online pada tahun 2022.
Di pasar domestik Tiongkok, ByteDance juga mengoperasikan Douyin, versi TikTok untuk pengguna di Tiongkok. Douyin memiliki berbagai fitur monetisasi seperti penjualan langsung yang menampilkan influencer populer.
