Infeksi Kanker Serviks Ternyata Bisa Sebabkan Kemandulan, Begini Penjelasan dari Dokter

JAKARTA, VIWA – Kanker serviks atau yang lebih dikenal dengan kanker serviks merupakan penyakit yang berkembang di leher rahim dan tidak hanya mengancam nyawa tetapi juga mempengaruhi kesuburan seorang wanita. Meski banyak faktor yang mempengaruhi, namun ada risiko kemandulan akibat penyakit ini.

Kanker serviks biasanya disebabkan oleh HPV (human papillomavirus). Penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, sehingga penting bagi wanita untuk melakukan diagnosis dini.

Menanggapi hal tersebut, Dr. Jika infeksi HPV tidak diobati dan menyebar ke organ reproduksi lainnya, kanker serviks invasif dapat menyebabkan kemandulan, menurut Evander Ramon Utama, F.Mass, SPOG, MS, dokter spesialis kebidanan dan ginekologi.

“Infeksi HPV bisa menyebabkan kemandulan, apalagi jika infeksi HPV menyebar dari infeksi ringan ke infeksi serius, kemudian jika berubah menjadi kanker, maka kanker tersebut menyebar ke rahim,” ujarnya dalam acara diskusi kesehatan. Resiko Kanker Serviks” di wilayah Jakarta. Center pada hari Selasa, 13 Agustus 2024

Ia menambahkan, ketika kanker serviks berkembang dan menyebar, pengangkatan rahim biasanya menjadi pilihan terakhir untuk menyelamatkan nyawa pasien.

“Ini adalah pengobatan yang akan menyelamatkan nyawa wanita tersebut. Kami harus mengangkat rahimnya dan dia akan menjadi tidak subur karena infeksi HPV itu sendiri,” ujarnya. Bagaimana cara mencegah kanker serviks sejak kecil?

Oleh karena itu, setiap wanita sebaiknya melakukan pemeriksaan Pap smear untuk mencegah kanker serviks. Tujuan dari tes ini adalah untuk mendeteksi perubahan sel abnormal pada serviks, yang mungkin merupakan tanda awal kanker serviks. 

Jika terdeteksi sejak dini, pengobatan dapat dimulai lebih awal untuk memastikan peluang kesembuhan yang tinggi. Pap smear dapat mendeteksi perubahan sel abnormal sejak dini, jauh sebelum gejala kanker muncul.

Jika terdeteksi adanya perubahan sel abnormal, maka dapat segera dilakukan pengobatan, misalnya jaringan abnormal atau cryotherapy. Deteksi dini dan pengobatan perubahan sel abnormal dapat mengurangi risiko terkena kanker serviks secara signifikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *