JAKARTA, Titik Kumpul – Pembangunan infrastruktur di Indonesia telah tumbuh secara signifikan selama sepuluh tahun terakhir dan menjadi kekuatan pendorong utama dalam implementasi Visi Indonesia Emas 2045.
Presiden Joko Widodo telah meluncurkan berbagai inisiatif pembangunan yang “Indonesia-sentris”, dengan pembangunan yang tersebar merata di seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah terpencil.
Andra S., Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Hidup Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Atmawijaya menekankan pentingnya infrastruktur bagi Indonesia untuk menjadi negara maju.
“Infrastruktur yang kita bangun merupakan landasan Indonesia Emas 2045,” ujarnya dalam Forum Dialog 9 Merdeka Barat (FMB9) “Mengawal 10 Tahun Pembangunan Infrastruktur,” seperti dikutip Titik Kumpul.
Pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan tol, bandara, dan bendungan berdampak langsung pada peningkatan efisiensi dan konektivitas di seluruh Indonesia. Pemerintah mempercepat digitalisasi untuk memperkuat daya saing dan kualitas pembangunan nasional.
Misalnya, pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 kilometer telah menghubungkan wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit diakses, tambah Andra.
Di sisi lain, Direktur Utama Badan Telekomunikasi dan Akses Informasi (BAKTI) Cominfo, Fadillah Matar menekankan pentingnya peran digitalisasi dalam pembangunan nasional. Menurutnya, infrastruktur digital menjadi tulang punggung transformasi berbagai sektor.
“Digitalisasi memungkinkan kita menjadi lebih efisien dan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat, termasuk daerah terpencil,” ujarnya.
Fadillah juga mengungkapkan bahwa penetrasi internet di Indonesia meningkat dari 34,9% pada tahun 2014 menjadi 79,50% pada tahun 2024, memberikan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi digital. “Program digitalisasi yang kami laksanakan tidak hanya berhenti pada pembangunan infrastruktur internet saja, namun juga mencakup peningkatan kualitas dan ketersediaan layanan digital di seluruh tanah air,” jelasnya.