Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan sebagai Panglima TNI yang baru, ia akan melaksanakan tiga program strategis TNI ke depan. Menurut Jenderal Agus, ketiga program strategis tersebut dibuat berdasarkan pembangunan lingkungan hidup strategis (Banglistra) yang dihadapi Indonesia saat ini.
Pertama masalah OPM, kedua bencana alam, lalu ketiga kita menghadapi Pemilu 2024, kata Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto usai serah terima jabatan (Sertijab) di Lapangan Upacara Plaza TNI. Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 22 November 2023.
Terkait permasalahan penanganan Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM di Papua, lanjut Panglima TNI, akan menerapkan dua model yaitu Smart Power dan Hard Power.
Smart Power yang disampaikan Jendral Agus menyelesaikan permasalahan di Papua dengan menggunakan pendekatan soft power dengan mengedepankan operasi teritorial seperti yang terjadi saat ini di Papua.
Kemudian, pimpinan Hard Power yang selanjutnya Panglima TNI melakukan operasi dengan personel bersenjata lengkap untuk menghadang pergerakan kelompok pejuang OPM.
“Karena mereka masih pejuang, kami akan selalu melawan mereka dengan senjata. Tentu saja pasukan kami yang terlatih, seperti saya katakan di awal, sudah terlatih dengan baik,” ujarnya.
Program kedua, kata Jenderal Agus, salah satu tugas Panglima TNI adalah membantu pemerintah dalam menangani bencana alam. Ia menambahkan, penanggulangan bencana alam bagi prajurit TNI merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang merupakan salah satu kewajiban prajurit TNI pada ketiga matra tersebut.
Oleh karena itu, kata Panglima TNI ke-23, pihaknya bertekad memodifikasi dan memodernisasi kemampuan respon cepat prajurit TNI dan alutsista yang akan dikerahkan dalam operasi penanggulangan bencana alam di Indonesia.
“Dari segi personel (kemampuan), Insya Allah kami akan selalu menjadi yang terdepan. Tinggal peningkatan perlengkapannya saja,” kata Jenderal Agus Subiyanto.
“Misalnya kita akan membuat dapur lapangan di setiap daerah. Ada dapur lapangan, ada penjernihan air. Lalu kita juga akan membuat perahu fiberglass. Jadi kalau di Jakarta ada banjir, misalnya perahu fiberglass. bisa masuk gang “Kalau sudah menyala, jangan sampai pagar rumah tenggelam. Jadi akan kita sesuaikan agar tujuan membantu masyarakat bisa tercapai dengan baik,” ujarnya.
Kemudian, program strategis ketiga yang akan segera ditegaskan Panglima TNI adalah pengamanan pemilu 2024 dan jaminan netralitas prajurit TNI dalam pesta demokrasi mendatang.
“Kemarin bersama Pak Yudo kita luncurkan netralitas dan buat posko. Jadi nanti di tiap daerah ada posko pengaduan. Kalau ada TNI yang tidak netral tolong lapor ke pos ini. Ada nomor telepon dan lebih lanjut. ,” kata Panglima TNI.
Terakhir, mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) 2020-2021 ini juga menghimbau kepada seluruh prajurit TNI baik TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU untuk terus menjaga Sapta Marga TNI dengan tidak ikut campur dalam politik praktis dalam pemerintahan. pemilu 2024 mendatang.
“Tentu rekan-rekan sudah paham, koridor kita adalah UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI, dimana pada pasal 39 kita tidak terlibat dalam politik praktis, lalu UU Pemilu No 7 Tahun 2017 jika TNI aktif melaksanakannya. kebijakan praktisnya akan ada tindakan pidana dan peringatan “Jadi kalau ada prajurit yang melanggar bisa dipenjara 1 tahun, dengan denda 1.000.000 Rp 12 juta sesuai undang-undang,” ujarnya.