Jakarta, Titik Kumpul – TNI Angkatan Udara akan mengerahkan 2.245 personel dari berbagai satuan serta puluhan alutsista andalannya untuk mendukung peristiwa bersejarah lima tahun pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. -Presiden Republik Indonesia periode 2024 sampai dengan 2029 pada tanggal 20 Oktober 2024.
Ribuan prajurit dan puluhan alutsista TNI Angkatan Udara (Satgasud) dikerahkan untuk melindungi para VVIP dan tamu negara yang akan menghadiri proses pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Kepala Negara dan Wakil Kepala Negara selanjutnya. . Republik Indonesia.
“Termasuk personel yang kita persiapkan untuk Pasgat dan juga unsur pangkalan pertahanan yang berjumlah 2.254 orang. Jadi Insya Allah TNI AU akan mendukung penuh menyukseskan pelantikan Presiden RI pada 20 Oktober 2024 mendatang. Prabowo dan Pak Gibran,” kata Pangkoopsudna Marsdya TNI Tedi Rizalihadi usai memimpin penugasan. Panggilan kesiapan pasukan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis 17 Oktober 2024.
Pangkoopsudna menegaskan, Tantangan Kesiapan Pasukan TNI AU yang dilaksanakan di Lanud Halim Perdanakusum hari ini untuk menguji kesiapan personel menjelang Tantangan Pasukan TNI yang akan dipusatkan di Lapangan Mon Silang besok, Jumat 18 Oktober 2024.
“(Inspeksi pasukan) Atas izin KSAU mendapat perintah dari Panglima TNI, besok ada pemanggilan kesiapan pasukan di Monas,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, Satgas TNI AU telah menyiapkan beberapa alutsista terpercayanya untuk mengamankan proses pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Titik Kumpul Military, TNI AU akan mengerahkan beberapa pesawat andalannya. Diantaranya 1 unsur tempur yang terdiri dari 4 pesawat Skuadron Udara 16 pesawat F-16.
Kemudian 2 unit helikopter EC-725/H-225M milik Skuadron Udara 8, 2 unit helikopter NAS 332 dari Skuadron Udara 6, 2 unit helikopter NAS 332 milik Skuadron Udara 45.
Selain itu juga terdapat 2 buah pesawat CN-295 milik Skadron Udara 2, 1 buah pesawat angkut Boeing B-737, 1 buah pesawat angkut C-130J Super Hercules milik Skadron Udara 31 dan 1 buah pesawat pengintai B-737 milik TNI Angkatan Udara. . skuadron ke-5.
“Pesawat pengintai Boeing yang dilengkapi kamera dapat memantau ibu kota pada masa resesi dan nantinya dapat disiarkan di tiga tempat – Subdivisi Merdeka Barat, Lanud Halim sendiri, dan kantor Maskapai Penerbangan Nasional sebagai penjaga kedaulatan udara,” kata Pangkoopsudnas.