Ini Dia Sosok Jenderal TNI Penyandang Brevet Langka Kostrad Penjaga Jokowi di Aceh

VIVA – Hari ini, Senin 2024, Presiden RI Haji Joko Widodo menginjakkan kaki di Mekkah Suci Bumi Serambi, Nangroi Aceh Darussalam.

Presiden dan rombongan rombongan tiba di Aceh pada pukul 10.15 WIB dengan menumpang pesawat kepresidenan BBJ-2 nomor registrasi A-001 yang mendarat di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda (SIM Base) Aceh Besar.

Sejumlah kegiatan akan dilakukan Presiden di Aceh, dimulai dengan peresmian Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumut (PON) ke-21 di Stadion Banda Aceh Harapan Bangsa. Kemudian dibuka Tol Sibansih (Sijli Banda Aceh) di Gerbang Beit Al Salam, Aceh Besar.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) meninjau kelengkapan fasilitas pelayanan, dr. Zainwal Abedin memasang peralatan baru di Banda Aceh.

Kini, dibalik kedatangan Orang Nomor Satu ke Republik ini, ada hal penting yang sedang dibicarakan oleh VIVA Military yaitu masalah keamanan dan tokoh-tokoh penting dalam keamanan tersebut.

Beberapa hari lalu, jauh sebelum pesawat kepresidenan mendarat di Pangkalan Udara SIM, Mayjen Jokowi, seorang perwira swasta TNI Angkatan Darat, sibuk menyusun strategi keamanan bagi para tamu VIP setibanya di sana.

Siapa dia?

Mayjen Niko Fahrizal menjadi tokoh penting dalam pengamanan VIP saat menjabat Panglima Komando Satuan Tugas Gabungan Sekutu (Pangkogasgabpad) pada kunjungan Presiden kali ini. Oleh karena itu, ia memimpin seluruh aparat keamanan peserta VVIP PAM baik dari TNI, Polri, maupun pemerintah daerah.

Jabatan Pangkogasgabpad disandangnya karena saat ini menduduki peringkat pertama di jajaran Komando Daerah Militer (Kodam) kelahiran Kostrad, Jenderal Iskandar Muda alias Pangdam IM.

Selain mengerahkan pasukan di daerah rawan, Jenderal TNI juga berangkat dari Aceh untuk menjamin keamanan presiden sejak Jokowi turun dari pesawat hingga kembali ke Jakarta.

Yang menarik dari VIVA Military adalah celana pendek yang mereka kenakan di atas seragamnya. Terdapat lima Brevet yang berurutan dari atas hingga Brevet Mobil Udara yang merupakan Brevet Cakra.

Ada satu dari lima brevet yang jarang ditemukan di pati lain, yaitu brevet Taipur. Hanya prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di Kostrad saja yang dapat memperoleh brevet ini, itupun harus menjalani proses latihan khusus dan sangat sulit. Oleh karena itu, brevet ini sangat jarang ditemukan.

Tybur merupakan kependekan dari Intai Tempur, satuan yang bisa dibilang merupakan kekuatan khusus Kostrad. Karena sifat teknisnya sebagai suatu kesatuan yang mempunyai kemampuan khusus, maka dapat digunakan di berbagai bidang operasi militer, antara lain rawa-rawa, hutan, pegunungan, dan perkotaan. Hanya Pangkostrad yang bisa menggerakkan Taibor.

Mayjen TNI Niko jarang terlihat mengawal kehadiran Presiden, namun tertangkap kamera sedang tersenyum dan menyapa masyarakat saat Jokowi tiba.

Mayjen Niko baru-baru ini ditugaskan menjadi Komandan Bendungan Iskandar Muda menggantikan Mayjen TNI Novi Hilmi Prasetya yang baru pindah ke Jakarta pada Februari 2024 di mana ia dipromosikan menjadi Asisten Pangdam TNI.

Mayjen TNI Niko lulus Akademi Militer pada tahun 1991 dan memulai karir militernya di Kostrad. Ia bertugas di Resimen Infantri (Univ) Raider 321/Jaloh Taruna, meski akhirnya menjadi danion di Univ Raider 200/Bhakti Negara.

Bahkan, selain lahir di Aceh, ia pernah bertugas di Aceh sebelum menjadi Pangdam, dipercaya sebagai Erdam IM pada tahun 2021. Ia kemudian pindah ke Surabaya untuk menjabat sebagai Kasdam V/Brawijaya, dan kemudian dipromosikan menjadi Panglima Angkatan Darat. Sekolah Calon Perwira (Dansecapaad), lalu akhirnya dipromosikan menjadi Pangdam IM.

Baca: Pasukan TNI dan Guntur Jenny Kostrad berjalan selama dua hari di hutan Kalimantan untuk mencari petunjuk penting Republik Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *