Ini Kronologi Kasus Pelatih Renang Pria Tendang Alat Vital Pelatih Perempuan Hingga Pingsan

Asahan, Titik Kumpul – Reskrim Polres Asahan menangkap seorang pelatih renang JSM (40) yang menendang bagian kemaluan pelatih wanita tersebut hingga pingsan dan terjatuh ke dalam kolam. Kejadian ini viral di media sosial.

Korban Asliani Siregar, 30, berprofesi sebagai guru dan merupakan warga Perumahan Sriwijaya di Desa Datuk Bandar, Tanjungbalai. Sedangkan JSM merupakan warga Jalan Nuri, Desa Gambir Baru, Kecamatan Kisanan Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Kapolres Asahan, AKBP. Afdal Junaidi mengatakan, setelah mendapat laporan dari polisi, mereka melakukan penyelidikan, pemeriksaan saksi, dan penangkapan JSM pada Senin sore, 5 Agustus 2024 sekitar pukul 13.00 WIB.

Saat ini tersangka (JSM) sudah diamankan Polsek Ashan, kata Afdhal dalam jumpa pers di Mapolsek Ashan, Selasa, 6 Agustus 2024.

Afdhal menjelaskan kronologis kejadian yang viral di media sosial, bermula dari kunjungan JSM ke kolam renang Subti Garden di Jalan Diponegoro, Kecamatan Kisanan Barat, Kabupaten Asahan, pada Jumat sore, 2 Agustus 2024.

Dimana sekitar pukul 17.00 WIB. Korban sudah berada di dalam kolam. Kemudian pelaku mengajarkan renang kepada muridnya dan korban juga mengajarkan renang kepada muridnya. Sehingga korban dan pelaku berebut tempat di kolam tersebut. 

Selanjutnya pelaku dan korban saling adu mulut dan saling dorong. Selanjutnya pelaku menendang paha korban sebanyak 3 kali, dan selanjutnya pelaku menendang kemaluan korban dengan kaki kanan (Ang signifikan). Hingga terjatuh ke dalam kolam. dan tidak sadarkan diri,” kata Afdhal.

Afdhal mengungkapkan, atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 351(1) KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan.

Sebelumnya, Agus Salim, Menteri Pengelolaan Air Kabupaten Asahan, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Dikatakannya, keduanya bukanlah instruktur yang berada di bawah payung pengelolaan perairan Indonesia, Kabupaten Asahan.

“Perlu digarisbawahi, sebenarnya mereka bukan di bawah naungan kita. Tidak ada kaitannya. Orang-orang ini (antara pelaku dan korban) hanya pelatih klubnya, mereka memberi pelajaran berenang, begitulah mereka yang belajar seperti ini. ,” kata Agus saat dikonfirmasi VVA, Senin 5 Agustus 2024.

Agus mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, adu mulut yang berujung pada aksi tawuran itu bermula dari mahasiswanya. Saat siswa korban hendak berlatih di papan loncatan, pelatih membuatnya terjatuh.

“Jadi ibu ini tanya kenapa mereka turunkan, tapi laki-laki itu melihatnya. Dia langsung marah dan langsung ribut, itu saja. Kami berdua langsung ketemu,” kata Agus.

Agus mengungkapkan, pelaku dan korban tidak saling mengenal. Termasuk pengelolaan air di Indonesia, Kabupaten Asahan juga masih asing dengan hal tersebut.

“Korban sempat dirawat dan diperiksa di RS. Namun kami puas dengan kejadian tersebut,” kata Agus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *