Sumut – Marhan Harahap, pria berjubah yang tewas usai dicegat petugas saat hendak ke Masjid Raya Rantau Prapat Labuhan Batu, Sumut, kini tengah ramai diperbincangkan publik.
Diketahui, masjid tersebut pernah digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk salat Jumat, petugas pun melakukan pengamanan, termasuk memblokir Marhan Harahap.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, Presiden Jokowi juga khawatir dengan meninggalnya Marhan Harahap. Lantas, seperti apa Marhan Harahap? Di bawah ini kami sajikan informasi yang kami rangkum dari berbagai sumber Tokoh Marhan Harahap
Marhan Harahap diketahui tinggal di Padangbulan, Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumatera Utara. Berdasarkan pengakuan beberapa warganet di media sosial, Marhan Harapan merupakan ustadz atau pemuka agama di sana.
Belum banyak informasi yang bisa ditarik mengenai sosok Marhan Harahap. Meski demikian, banyak netizen di media sosial yang turut berbela sungkawa dan mendoakan atas meninggalnya mendiang Marhan Harahap.
Marhan Harahap dilarikan ke rumah sakit saat kejadian pada Jumat, 18 Maret 2024. Ia dilarikan ke RSUD Rantauprapat. Namun sekitar pukul 13.25 WIB ia dinyatakan meninggal dunia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Marhan memiliki riwayat Gagal Jantung Kronis (gagal jantung kronik). Saat petugas datang menghadang Marhan
Media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan momen Marhan dengan tenang berjalan menuju masjid, meminta izin untuk menyeberang jalan menuju masjid. Marhan saat itu mengenakan gaun berwarna abu-abu.
Namun, seorang petugas wanita dan petugas lainnya langsung menghalangi langkahnya. Dalam video tersebut juga terlihat petugas pria berseragam TNI dan Polri menyeret Marhan keluar area keamanan.
Usai diseret, Marhan terlihat pingsan dan digendong. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, namun nyawa Marhan tak tertolong. Video momen Marhan meninggal dunia usai kejadian di masjid itu viral di media sosial sehingga menimbulkan heboh dan simpati masyarakat.
Sementara itu, Asisten Intelijen Paspampres Kolonel Kav Herman Taryaman membantah anggapan Marhan meninggal karena dihadang anggota Pasukan Keamanan Presiden (Paspampres).
Menurut dia, petugas yang terlibat dalam kejadian tersebut adalah petugas perempuan, sedangkan seluruh anggota Paspampers yang bertugas saat itu adalah laki-laki.