Titik Kumpul – Sebelum menerima pengiriman mobil, para insinyur atau pakar merek Toyota membuat pertimbangan khusus. Tujuannya adalah untuk memasarkan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan
Banyak faktor yang menjadi pertimbangan pabrikan sebelum memproduksi mobil baru secara massal mulai dari keselamatan, kenyamanan, kapasitas mesin, fitur, tingkat desain eksterior dan interior.
Namun pada akhirnya beberapa pelanggan merasa tidak senang, atau tidak menghargai keringat para insinyur, terutama mereka yang telah melakukan modifikasi ekstrim, dimana mereka menggunakan mobil tersebut untuk hal lain di luar peruntukannya.
Banyak mobil Toyota yang melebihi ekspektasi Salah satunya adalah Toyota Agia, city car yang diciptakan untuk menghidupkan kembali segmen LCGC (Low Cost Green Car) Indonesia.
Ukurannya kompak, konfigurasi 5 penumpang hanya untuk kendaraan perkotaan, namun ada beberapa yang merubah fungsinya dari biasanya, seperti menambahkan gerobak bakso di bagian belakang.
Bakso Toyota Agia TRD generasi pertama sudah bisa didapatkan untuk dijual melalui unggahan Instagram @cfzproject. Namun pemandangan ini tidak masuk akal ketika sebuah gerobak besar ditarik ke belakang mobil
Agar permukaannya rata, bemper belakang dilepas, dan gerobak bakso Buxo dipasang pada tiang di bagian atas mobil, menutupi bagasi belakang dan lampu rem.
Dalam cerita video tersebut, mobil LCGC dengan gerobak bakso berada di Kalimantan. Namun, ketika para insinyur Toyota melihat kendaraan ini, mereka bisa geleng-geleng kepala, atau menangis karena kreativitasnya yang berlebihan tanpa memikirkan keselamatan dan fundamental mobil tersebut.
Toyota Agia debut global di Indonesia pada tahun 2012, menawarkan mobil terjangkau dalam tiga varian E, G, dan TRD dengan harga Rp 99-120 juta sebagai pesaing Suzuki. Karimun dan Honda Brio
Model ini dibekali mesin bensin 3 silinder berkapasitas hanya 1.000 cc. Kemudian muncul versi facelift pada tahun 2017 dengan beberapa pembaharuan pada eksterior dan interior serta pilihan mesin 1.200cc 4 silinder.