Jakarta, Titik Kumpul – Di salah satu sudut kampus Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) ada kisah mimpi yang menjadi kenyataan. Kisah ini bukan hanya tentang pembelajaran atau keunggulan, tetapi tentang semangat dan keberanian dalam melangkah lebih jauh dari sekedar berpikir.
Lima mahasiswa Universitas BSI dengan latar belakang berbeda menunjukkan bahwa impian untuk mendobrak dunia bukan hanya milik sebagian orang saja, melainkan milik setiap orang yang berani mencobanya. Cari lebih banyak.
Indonesia International Mobile Student Awards (IISMA) menjadi jembatan emas bagi mereka. Sejauh ini Universitas BSI telah mendaftarkan 5 orang mahasiswa yang lolos proses seleksi program ini. Dua di antaranya kembali setelah lulus luar negeri pada tahun 2023, sedangkan tiga lainnya baru memulai perjalanan pada September 2024.
Namun dibalik pencapaian gemilang tersebut terdapat proses yang panjang dan tidak mudah. Jimmi, Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas BSI, menyaksikan bagaimana perjuangan mahasiswa ini dimulai dari awal.
“Tentunya KUI akan memberikan informasi tentang IISMA terlebih dahulu agar mahasiswa BSI mendapatkan gambaran dan gambaran tentang program tersebut,” kata Jimmi.
Bagi pelajar yang baru memulai studinya, memikirkan untuk belajar di luar negeri mungkin terasa seperti mimpi yang jauh. Meski demikian, KUI BSI meyakini bahwa setiap impian besar dimulai dari langkah kecil.
KUI sudah mulai memberikan informasi kepada seluruh mahasiswa tentang IISMA. Banyak pelajar yang awalnya ragu-ragu mulai menyadari bahwa impian mereka untuk belajar di luar negeri menjadi kenyataan.
“Workshop ini akan membantu mahasiswa memahami mekanisme dan tata cara pendaftaran program IISMA,” jelas Jimmi seraya menekankan pentingnya pendampingan bagi mahasiswa yang ingin mengikuti program IISMA.
Dalam lokakarya ini, mahasiswa dilatih untuk memahami persyaratan dokumentasi dan yang terpenting, bagaimana membangun kepercayaan diri dalam menghadapi isu-isu global.
Namun, perjalanannya tidak berhenti sampai di situ. Setelah memahami alur pendaftaran, mahasiswa harus melalui proses seleksi internal yang ketat. Jimmi mengatakan, proses tersebut sangat penting dalam mencari calon yang benar-benar siap, baik secara mental maupun bahasa.
“Rekrutmen ini bertujuan untuk mencari kandidat yang sangat berkomitmen untuk mengikuti program IISMA dan mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, baik lisan maupun tulisan,” ujarnya.
Mereka tidak hanya harus fasih berbahasa Inggris, tetapi mereka juga harus siap menghadapi lingkungan internasional yang sulit. Mereka harus meyakinkan diri mereka sendiri dan menunjukkan kepada dunia bahwa mereka pantas mendapatkan kesempatan ini.
Setelah melalui proses seleksi yang panjang, 5 siswa lolos. Bagi kedua mahasiswa lulusan IISMA tahun 2023 ini, kini kembali membawa banyak cerita dan pengalaman berharga. Ini bukan hanya tentang pendidikan, tapi tentang bagaimana mereka memandang dunia dari sudut pandang yang berbeda. Dari sana, mereka belajar bahwa dunia ini besar, penuh kemungkinan, dan menunggu untuk dijelajahi.
Bagi tiga mahasiswa lainnya yang akan memulai perjalanannya pada bulan September 2024 saja, perjalanannya baru saja dimulai. Namun mereka mempunyai harapan yang besar terhadap negara asal, keluarga, dan kampusnya.