Instalasi Seni Ini Suarakan Dampak Buruk Plastik Terhadap Lingkungan

VIVA Lifestyle – Dengan semakin meningkatnya kesadaran global akan pentingnya perlindungan lingkungan, berbagai alat komunikasi digunakan untuk menyuarakan isu-isu tersebut. Salah satu media yang semakin populer adalah seni instalasi. 

Instalasi seni yang memadukan berbagai elemen visual dan interaktif telah menjadi sarana efektif untuk menarik perhatian masyarakat dan menyampaikan pesan-pesan penting lingkungan. Lanjutkan, oke?

Seni instalasi merupakan salah satu bentuk ekspresi seni yang memanfaatkan ruang sebagai komponen karyanya. Berbeda dengan seni tradisional yang biasanya ditempelkan pada kanvas atau medium dua dimensi, instalasi seni memuat unsur tiga dimensi dan seringkali bersifat interaktif. Hal ini memungkinkan instalasi seni menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dan menarik bagi pengunjung, serta menyampaikan pesan yang ingin mereka sampaikan dengan lebih efektif.

Instalasi seni menginspirasi orang untuk mengambil tindakan nyata dengan menciptakan pengalaman yang mendalam. Pesan-pesan yang disampaikan melalui seni seringkali memiliki kekuatan dan kesan yang kuat, sehingga mendorong masyarakat untuk melakukan perubahan dalam kehidupan sehari-hari demi kelestarian lingkungan.

Dibuat oleh Tactic Plastic, sebuah kelompok seni multidisiplin dari Jogjakarta. Mereka menampilkan instalasi seni Tanah Antah Berantah yang menggunakan teknik seni ‘Jahitan Plastik’ untuk menggambarkan dampak negatif plastik terhadap lingkungan, khususnya hilangnya lahan subur.

Hal ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 4 Juni. PT Jakarta Transit Integrasi (PT ITJ) mengumumkan serangkaian acara bertajuk EarthHeart. Earthheart memadukan makna bumi dan hati, mencerminkan eratnya hubungan antara alam dan manusia, serta pentingnya menjaga keselarasan dan keseimbangan keduanya.

Kegiatan ini sejalan dengan semangat PT ITJ yang mengusung tema Green Creative Hub di kawasan TOD Blok M – Sisingamangaraja. EarthHeart akan diselenggarakan pada tanggal 6-25 Juni 2024.

Selain itu, PT ITJ bekerja sama dengan berbagai organisasi yang memiliki visi serupa dalam mengatasi permasalahan lingkungan, antara lain PlasticPay, Plastic Reborn, Plastic Smart Cities, dan Sayapilihabumi. PlasticPay adalah gerakan sosial berbasis platform digital yang mendorong masyarakat untuk mengubah plastik menjadi nilai yang bermanfaat. Sampah plastik yang terkumpul dipindahkan ke titik PlasticPay dan didaur ulang menjadi serat ramah lingkungan dan kain daur ulang yang digunakan untuk membuat berbagai produk seperti bantal, boneka, dan furnitur.

Plastics Reborn, sebuah inisiatif dari Ankora Foundation, juga terlibat di Indonesia, dengan fokus pada perlindungan lingkungan dengan mendukung ekonomi sirkular. Pada tahun 2024, Plastics Reborn telah mencapai tujuan mendaur ulang 65 juta botol plastik PET pasca-konsumen.

Inisiatif “Plastic Smart Cities” yang diluncurkan oleh WWF Indonesia bertujuan untuk mengakhiri pencemaran sampah plastik di alam pada tahun 2030. Program tersebut dilaksanakan di beberapa kota antara lain DKI Jakarta, Kota Depok, dan Kota Bogor.

Selain itu, PT ITJ bekerjasama dengan Sayapilihabumi dalam kegiatan bertajuk “Hati Bumi”. Acara ini terbuka untuk umum dan akan mencakup sesi diskusi dengan editor Sayapilihabumi Ramon Y. Tungka serta peneliti dan aktivis lingkungan hidup Reza Maulana.

“Kami percaya bahwa setiap lapisan masyarakat mempunyai cara masing-masing untuk mengekspresikan kecintaannya terhadap tanah. “Kami berharap momentum ini dapat menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian masyarakat luas untuk mengambil langkah kecil menuju lingkungan yang berkelanjutan,” kata Ferdiansya Roestam, CEO PTIntegra Transit Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *