Ironis! Istri di Ngawi Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi Bungsu di Klinik

VIVA TRENDS – Media sosial dihebohkan dengan unggahan video yang memperlihatkan seorang perempuan di Ngawi terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit. Kondisi unggahan viral tersebut ke media sosial masih sangat memprihatinkan.

Terlihat pada unggahan Instagram @pikology beberapa hari lalu, terlihat kondisi seorang wanita asal Ngawi yang memiliki selang di tubuhnya. Dalam informasi di akun Instagram yang diunggah di atas, diketahui penyebab kondisi wanita bernama Nira Pranita Asih (31) itu adalah pencabutan gigi bungsunya di rumah sakit tersebut.

Awalnya, perempuan warga Jalan Raya Solo-Ngawi itu mengeluhkan pusing yang diduga disebabkan oleh gigi bungsunya. Kemudian, pergi ke klinik untuk konsultasi pada 28 Desember 2023.

Usai menjalani rontgen panoramik di RSUD Sarilla Husada Sragen, Nira menjalani operasi pencabutan gigi bungsunya. Klinik akan ditutup hingga 3 Januari 2024 setelah operasi. Usai operasi pencabutan gigi, Nira mengalami peradangan pada 30 Desember 2023. Sejak klinik ditutup, ia mengonsumsi obat pereda nyeri.

Pada 31 Desember 2023, Nira memutuskan berangkat ke Solo. Bengkaknya semakin parah hingga 1 Januari 2024 saat ia diperiksa di RS Panti Waluyo dan dirawat jalan. Tak puas, Nira dipindahkan ke RS JIH Solo pada 2 Januari 2024 untuk dirawat kembali.

Pada tanggal 3 Januari 2024, setelah berkonsultasi dengan Dr. Nugroho, Nira disarankan dirawat di rumah sakit karena mengalami luka infeksi. Di RSUD Dr Sa Solo, Nira didiagnosis mengidap penyakit pernafasan dan tenggorokan.

Operasi dilakukan dan ditemukan nanah di trakea dan paru-paru. Nira menjalani otomi toraks dan dirawat intensif di ICU selama 2 minggu. Setelah mendapat perawatan, Nira meninggal dunia pada 27 April 2024. Davin berencana melaporkan pihak klinik pencabut gigi bungsu Nira untuk menempuh jalur hukum atas kematian istrinya.

Kisah perempuan asal Ngawi ini ramai diperbincangkan warganet, usai kondisi serius sang istri diunggah di akun TikTok suaminya, Davin Ahmad Sofyan (28).

Bukannya sembuh karena berusaha sembuh, justru Nira Pa Nita Asi harus menghembuskan nafas terakhirnya pada 27 April 2024.

Reaksi netizen

Sontak kabar buruk tersebut mendapat beragam reaksi dari warganet di media sosial. Ada sebagian orang yang takut setelah melihat kasus ini.

“Di Klinik Anjir gak bisa cabut gigi bungsu, aku beda operasi cabut 2 gigi bungsu, perlu rontgen dulu baru bisa,” tulis warganet.

“Ya Allah, ada rencana untuk mencabut gigi bungsuku, tapi aku rela menerima tak apa jika aku tidak mencabut gigi bungsuku… Aku takut kenapa, kematian pun sudah keputusan Tuhan. Aku’ Aku masih hamil dan aku ingin menjaga anakku sampai dia besar nanti,” tulis netizen lainnya.

“Lama-lama gimana kalau dokternya mahal, konsulnya juga mahal, apalagi kalau pakai BPJS nggak boleh sakit, kayaknya susah orang. Hentikan penyakitnya di Indonesia,” beber yang lain.

Atau memang karena riwayat infeksi paru-paru sebelum cabut gigi? Cuma tanya saja karena takut beritanya menimbulkan opini, tulis yang lain.

“Gigi bungsu bukan hanya operasi mulut.. biaya pencabutannya mahal.. Saya punya 750 untuk mencabut satu gigi bungsu saja, husnul khotimah kepada korban, semoga ada solusinya,” sahut yang lain.

“Kita harus memantau sarana prasarana yang digunakan, apakah sterilisasinya benar atau hanya satu? Apakah satu alat per pasien? Apakah bahan yang digunakan tidak digunakan kembali?” Tulis lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *