Jakarta, Titik Kumpul – Kekalahan 1-2 tim Indonesia melawan China pada babak keempat Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 masih menjadi sorotan pecinta sepak bola tanah air.
Dalam jumpa pers pascalaga, Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) mengaku tak menyangka dengan strategi “kick and run” yang digunakan Tim Naga.
Menanggapi pernyataan STY, pelatih timnas Isman Jasulmei mengatakan sepak bola dan lari dalam konteks kebugaran umumnya mengacu pada pendekatan latihan yang berfokus pada intensitas dan kecepatan tinggi.
Menurutnya, istilah tersebut awalnya digunakan dalam dunia sepak bola untuk menggambarkan strategi permainan yang didasarkan pada pelepasan bola cepat dan serangan langsung.
“Dalam kebugaran, sepak bola dan lari dapat diartikan sebagai latihan intensitas tinggi yang dilakukan dengan cepat dan penuh semangat, seperti HIIT (latihan interval intensitas tinggi),” kata Isman Jasulmei dalam keterangan resminya, Kamis 17 Oktober 2024.
Kemudian fokus juga pada aktivitas kardiovaskular untuk meningkatkan detak jantung dengan kombinasi latihan cepat dan gerakan bergantian, lanjutnya.
Selain itu, kata dia, menendang dan berlari juga dapat diartikan sebagai efisiensi waktu karena latihan dirancang untuk dilakukan dalam waktu singkat namun tetap efektif untuk membakar kalori dan meningkatkan kebugaran.
Terakhir, motivasi dan momentum harus menciptakan suasana energik dan mendorong motivasi pemain untuk berpartisipasi aktif, tambahnya.
Isman menambahkan, dengan pendekatan ini, pemain dapat memperoleh manfaat kebugaran yang signifikan dalam waktu yang lebih singkat.
