JAKARTA – Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) kembali menjadi penyakit di kalangan jemaah haji Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Agama RI, jumlah jemaah umrah Indonesia mencapai 1.368.616 orang pada tahun 2023. Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara kedua dengan jumlah jemaah umroh terbanyak di dunia setelah Pakistan.
Ketua Umum PP Perdokhi (Persatuan Dokter Haji Indonesia), Dr. Dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.K.F.R, MARS, AIFO-K, mengatakan ISPA dan pneumonia merupakan salah satu penyakit yang umum ditemui jamaah haji Indonesia selama pelayanan kesehatan haji di Saudi. Arab pada tahun 2023.
“ISPA dan Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang banyak ditemui jamaah haji Indonesia selama Pelayanan Kesehatan Haji di Arab Saudi pada tahun 2023,” kata Presiden PP Perdokhi Dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.K.F.R, MARS, AIFO-K dalam diskusi pada 9 Mei , 2024, Kamis, Jakarta.
Ia mengatakan ISPA bisa menyasar jemaah haji yang berusia lanjut dan memiliki penyakit bawaan (komorbid) yang berisiko tinggi. Hal ini diperparah oleh orang-orang beriman yang sering mengabaikan tanda-tanda awal dan tidak mengambil tindakan tegas terhadap tanda-tanda tersebut.
“Jika flu menyerang orang lanjut usia dan mereka yang memiliki penyakit penyerta, maka hal itu menimbulkan risiko yang serius.”
Data menunjukkan bahwa sekitar 40% rawat inap di kalangan jamaah haji disebabkan oleh pneumonia. Sementara itu, 67% orang percaya yang dirawat di ICU menderita infeksi saluran pernapasan.
Syarief juga memaparkan hasil penelitian Balki terhadap 500 pasien jamaah haji yang terbukti 56% jamaahnya menderita infeksi saluran pernapasan.
Oleh karena itu, Syarief sangat menganjurkan agar jemaah haji mendapatkan vaksinasi flu sebelum berangkat ke Tanah Suci. Vaksinasi ini merupakan bentuk perlindungan diri saat bersentuhan dengan jamaah haji dari berbagai negara di Arab Saudi.