Titik Kumpul Lifestyle – Seks menjadi salah satu kunci keharmonisan dalam rumah. Sedangkan untuk frekuensi berhubungan intim bisa berbeda-beda. Hal ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk masalah persetujuan perkawinan.
Untuk menjaga keharmonisan perkawinan, diperbolehkan melakukan hubungan seks minimal seminggu sekali dengan pasangan intim. Namun, bagaimana jika pasangan Anda tidak mau melakukannya karena masalah kesehatan seperti penyakit jantung atau penyakit? Gulir untuk mengetahui lebih lanjut!
Apakah dosa jika seorang wanita menolak berhubungan intim dengan suaminya yang mempunyai gangguan kesehatan, jika seorang wanita menganggap suaminya lemah? Bagaimana Islam memandang hal ini? Mamah Dede mengomentari hal ini.
Seperti yang diungkapkan sang khatib, Mamah Dede mengaku sering menerima hal seperti itu dari masyarakat.
“Saya tanya terus, suami saya kena stroke, sudah lama sakit jantungnya, selalu tanya, itu masalah yang banyak saya hadapi,” kata Mamah Dede dalam acara khutbah yang dikutip dalam video. Akun TikTok miliknya, Minggu 12 Mei 2024.
Apalagi, menurut Mamah Dede, wajar jika seorang wanita merasa kesal saat pasangannya “tidak kuat” di ranjang karena alasan kesehatan. Namun, seorang istri harus selalu merasa bertanggung jawab untuk melayani suaminya.
“Sudah kodrat laki-laki menjadi pemimpin, dia tidak ingin berada di bawah pemimpin, dia ingin menunjukkan kepada istrinya bahwa saya masih kuat. Wanita seperti itu membangkitkan nafsunya, dan begitu dia membangkitkan nafsunya, dia tidak berdaya. . Marahnya wajar, tapi harusnya dia paham kalau itu bagian dari ibadah saya kepada Allah,” jelasnya.
Di sisi lain, Mamah Dede berpesan agar ibu-ibu diberikan makanan yang bergizi. Pilihlah beberapa makanan yang seharusnya “memberi energi” pada pasangan Anda saat dia tidur. Pilihan lainnya adalah mencoba menyajikan telur rebus.
“Umat paroki saya kebanyakan bercerita karena memang benar, beri suami makanan bergizi, beri telur rebus,” kata Mamah Dede.
Mamah Dede juga mengimbau para perempuan untuk tidak khawatir dengan keadaan tersebut. Agar mendapat pahala yang dijanjikan Allah atas jerih payah seorang wanita dalam menunaikan kewajibannya, yaitu mengabdi kepada suaminya.
“Mungkin cara yang berbeda bisa jadi penghasilanmu, kalau tidak mengeluh,” kata Mamah Dede.