Jadi Alternatif Pemanis yang Aman, Begini Cara Bedakan Gula Aren Asli dan Palsu

JAKARTA – Makanan dan minuman manis dilarang dikonsumsi penderita diabetes asalkan mengetahui batasan konsumsi hariannya. Baru-baru ini terjadi peralihan dari gula pasir ke gula palem, yang memiliki kadar gula darah lebih rendah dan lebih aman untuk dikonsumsi sehari-hari.

Anda dapat menemukan gula aren tersedia secara bebas di pasaran dalam berbagai kualitas dan harga. Dengan demikian, gula aren palsu bisa dijual dengan harga murah untuk menarik konsumen.

Produk gula aren asli dan palsu bisa dibedakan dengan sangat mudah. Salah satu kuncinya adalah mengetahui perbedaan rasa. Umumnya gula aren memiliki rasa yang manis dan tidak mengiritasi tenggorokan. Sedangkan gula aren yang sangat manis mungkin mengandung gula pasir.

“Gula paren bisa ditentukan dari kemanisannya. Gula aren palsu (dicampur gula pasir) lebih enak.

Gula palem kurang larut dibandingkan gula pasir, sehingga membuat Anda berisiko mengalami gula darah tinggi. Gula aren asli tidak semanis gula pasir karena tidak 100% gula. Gula palem juga mengandung vitamin, antioksidan, serat, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

Sebagai pemimpin dalam produk maguela, perusahaan yang dipimpin Naufal ini terus berinovasi dengan menawarkan produk gula aren yang nikmat kepada masyarakat. Saat ini, ada tiga varian utama yang diberi nama berdasarkan kata kunci dalam bahasa Sunda: gula semut (masireum), gula murni (makayan), dan gula palem (belalang sembah). Berbagai produk bersertifikat Halal dan terdaftar di BPOM sehingga terjamin kualitasnya. Diproduksi di lahan seluas 20 hektar dan dikelola oleh 5.000 petani lokal, gula aren juga bersifat non-pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi sehari-hari.

Gula palem sering digunakan dalam kue dan sirup jagung. Belakangan sekarang arak atau gula jawa cair sangat digemari, minuman modern biasa dicampur kopi, susu, gula jawa. Di dalamnya juga terdapat gula palem yang sering digunakan dalam berbagai masakan pasar seperti rujak dan sambal.

Produk Magoela memiliki umur simpan yang lama dan dapat digunakan berulang kali. Gula tebu dan gula cair dapat bertahan 12-16 bulan dengan penyimpanan yang baik, jauh dari sinar matahari langsung dan di ruangan tertutup atau lemari es. Pada saat yang sama, umur simpan gula dalam bentuk standar lebih pendek, karena hanya 6-8 bulan dalam wadah yang lebih terstandarisasi dan kedap udara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *