Jakarta – Marcelino Ferdinand senang bisa menjadi pemain serba bisa di timnas Indonesia. Pelatih Shin Tae-jong kerap menempatkannya di berbagai posisi.
Saat pertama kali tampil di level senior, Marcelino dikenal sebagai gelandang serang. Identitas tersebut melekat pada dirinya saat bermain di Persebaya Surabaya.
Namun di Piala Asia 2023, Shin Tae-jong kerap diandalkan sebagai pemain sayap. Ia kemudian kembali menjelma menjadi gelandang saat Indonesia melawan Vietnam pada Kualifikasi Asia Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada VIB Kamis malam, 21 Maret 2024.
Shin Tae-jong sering membuat plot, sebaliknya Marceline tidak serta merta mempersulitnya. Pemain KMSK Deinze memang merasa senang karena Shin Tae-jong terus menggali potensi yang dimilikinya.
“Saya selalu terbiasa bermain di posisi 10, tapi saya tidak bisa terus seperti itu karena saya harus beradaptasi dengan apa yang diinginkan pelatih,” kata Marcelino pada konferensi pers pascalaga.
“Bahkan mungkin pelatih Sheen melihat potensi saya bermain di posisi nomor 6 atau 8. Bagi saya, itu sebuah keuntungan karena saya bisa bermain di mana saja, dan itu bagus untuk saya,” tambahnya.
“Contohnya seperti dulu, kalau tidak ada (pemain) di sayap, saya bisa menempati posisi sayap, dan kalau tidak ada di tengah, saya juga bisa bermain di sana.”
Marcelino justru menganggap hal tersebut sebagai keuntungannya. Karena Shin Tae-jong bisa mempercayainya untuk muncul.
“Itu sebuah keuntungan bagi saya. Dan mungkin pelatih juga melihatnya. Saya harap kedepannya bisa lebih baik lagi,” ujar pemain berusia 19 tahun itu.