JAKARTA – Diperlukan solusi permanen terhadap konflik Israel dan Palestina yang masih berlangsung. Oleh karena itu, Prof. Dr. Mostopo (Agama) pun mendorong kedua belah pihak untuk bersabar dan mencari solusi.
Konflik antara Israel dan Palestina adalah salah satu konflik terpanjang dan paling kompleks di dunia, dengan sejarah panjang, persaingan klaim teritorial, dan dimensi agama dan etnis yang mendalam.
Untuk menilai dinamika konflik ini, penting untuk memahami konteks sejarah, berbagai perspektif dan upaya untuk mencapai perdamaian abadi.
Pada seminar ‘Met d’Ambassador’ yang diselenggarakan oleh Prof. Dr Mostopo (Agama), Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr Zaheer SM Al-Shoun menjelaskan, ketegangan di Jalur Gaza saat ini semakin meningkat. Sebab Israel tidak hanya menyerang pejuang Hamas tapi juga warga sipil, perempuan dan anak-anak.
Kita percaya pada perdamaian, tapi kalau hampir seluruh Palestina hancur, di mana kedamaiannya? “Palestina akan terus memperjuangkan haknya sesuai hukum internasional,” tegas Dr Zaheer pada Rabu, 22 November 2023.
“Puluhan ribu orang tewas tercatat sejak pemboman Israel di Jalur Gaza bulan lalu. Kebanyakan korbannya adalah perempuan dan anak-anak,” tambah Dr. Zaheer.
Bahkan, lanjutnya, sebuah rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza juga ikut dibom. Hal ini sudah keterlaluan karena jumlah korban yang tinggi dan membuat akses terhadap layanan kesehatan semakin sulit bagi masyarakat Palestina, yang telah diintimidasi selama bertahun-tahun.
Tindakan ini melanggar hukum internasional karena rumah sakit merupakan institusi publik yang memberikan layanan kesehatan dan kemanusiaan dan tidak boleh dimusnahkan, tegasnya.
Untuk itu, Dr. Zaheer mendorong komunitas internasional untuk memberikan tekanan lebih besar lagi kepada Israel agar mematuhi hukum internasional. Dr Zaheer atas dukungan dan solidaritasnya kepada seluruh elemen negara Indonesia termasuk pemerintah, akademisi dan seluruh warga negara Indonesia.
Ia menjelaskan, peran dunia internasional sangat penting, termasuk Indonesia yang sudah lama mendukung kemerdekaan Palestina.
Dalam sambutan pembukaan kegiatan hybrid ini, Wakil Dekan I FISIP Universitas Mostovo, André Ardi mengucapkan terima kasih sekaligus berbagi perjuangannya bersama Palestina menyikapi hasil laboratorium analisis big data FISIP Mdata Analytix, Universitas Mostopu. .
“Dalam penelitian ini ditemukan mayoritas media asing mendukung Israel, namun diimbangi dengan media sosial yang mendukung Palestina,” jelas Andre Ardi.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Mostopo University Prof. H Payman Raharjo, MM, MSI mengatakan, ketegangan yang terjadi saat ini antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza telah memberikan dampak negatif, terutama terhadap warga sipil yang menjadi korban dari kedua belah pihak
“Konflik apa pun akan mengakibatkan hilangnya nyawa. Ini harus dihindari dan itulah sebabnya kami mendorong dialog antara kedua belah pihak untuk mengakhiri konflik tidak hanya sekarang tapi selamanya,” kata profesor itu. Pembayar.
Menurut Nadirah, S.Sos, MA, Ketua Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Moetopo, Universitas Moetopo sendiri sudah berdiri sejak lama. Selalu mendukung komunikasi dan toleransi antar manusia.
Hal ini terbukti ketika Universitas Mostopo menerima ASIC Inclusion Award dari International Schools, Colleges and Universities Accreditation Service yang berbasis di Inggris.
“Tantangan untuk mencapai perdamaian abadi masih ada. Ketegangan terus berlanjut dan generasi baru bermunculan di tengah konflik yang berkepanjangan. Ini harus menjadi keprihatinan kita bersama untuk membangun dunia yang damai untuk semua,” kata Nadira.
Argumen Nadra senada dengan argumen Presiden Asosiasi Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) Dr. Agus Harianto. Menurut Dr. Agus, dunia saat ini sedang menghadapi ketegangan dan konflik yang dapat mengoyak kemanusiaan dan keadilan global.
AIHII yang pembentukannya juga terinspirasi dari Program Studi Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Mustopo, mengecam keras tindakan agresi yang dilakukan kedua belah pihak dan menghimbau kedua belah pihak untuk mempertimbangkan “solusi dua negara” sebagai sebuah dasar. premis; Untuk negosiasi yang bertujuan mencapai kesepakatan yang langgeng. Dan perdamaian yang adil bagi kedua negara.
AIHII juga mendesak PBB dan organisasi internasional lainnya untuk mencari solusi dan memobilisasi bantuan moral dan material untuk mencapai perdamaian.
AIHII mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk bersatu dengan tekad dan terlibat secara mendalam dalam mendukung cita-cita kemerdekaan bangsa Palestina. Hal ini sejalan dengan prinsip yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 bahwa kolonialisme menolak segala bentuk penjajahan, karena kolonialisme bertentangan dengan hakikat nilai kemanusiaan dan prinsip keadilan,” pungkas Dr Agus.
Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini.