Tangerang, Titik Kumpul – Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai. Sebab jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini bisa berujung pada gagal jantung. Namun, bukan berarti penyakit jantung koroner tidak bisa disembuhkan.
Kepala Pusat Jantung & Pembuluh Darah RS Bethsaida, Prof. Dr. Dasaad Mulijono mengatakan penyakit jantung koroner bisa diobati. Apakah itu benar? Gulir untuk menemukan lebih banyak, ayo berangkat!
“Penyakit jantung koroner memang bisa diobati. Tapi banyak yang belum mengetahuinya,” ujarnya dalam Transformasi RS Bethsaida Gading Serpong: Inovasi dan Keunggulan Pelayanan Kesehatan dalam Satu Atap yang digelar di RS Bethsaida, Tangerang, baru-baru ini.
Prof. Dasaad mengatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia adalah penyakit jantung. Dalam hal ini penyakit jantung koroner.
“Upaya yang jarang dilakukan oleh dokter maupun di rumah sakit adalah upaya preventif dan promosi. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan sangat mendukung upaya kita untuk melakukan program promotif dan preventif. Apalagi untuk penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak, yaitu penyakit jantung, antara lain. stroke,” katanya.
Menurut Prof. Dasaad, salah satu upaya preventif dan promotif yang dilakukan, RS Bethsaida sendiri menerapkan cara hidup yang paling penting untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan jantung. Padahal, menurut Prof Dasaad, cara tersebut belum diterapkan di tempat lain.
“Kita melihat setiap tahunnya ada 18,6 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskular, 75 persen dari kematian tersebut terjadi di negara-negara seperti kita, dengan pendapatan rendah dan menengah. Penyakit jantung menyebabkan 33 persen dari seluruh kematian manusia di dunia. Jadi cukup tinggi” Nah yang nomor satu penyakit jantung iskemik,” jelasnya.
“Oleh karena itu, pusat kami fokus pada layanan penyakit jantung iskemik atau jantung koroner. Seperti di Puskesmas, kami tidak hanya menangani penyakit tetapi pasien,” tambah Prof Dasaad.
Di sisi lain, RS Bethsaida Gading Serpong kembali melakukan pembenahan dan peningkatan pelayanan medis serta pelayanan yang unggul. Pada bulan April 2024, pihak rumah sakit akan menambah berbagai pelayanan dan fasilitas rumah sakit yaitu revitalisasi berbagai area pelayanan seperti area Main Lobby, VIP Lounge, Center of Excellence yaitu Dental Center, Emergency & Heart Attack Center, Pusat Kesehatan Wanita, dan Pusat Jantung & Pembuluh Darah akan mulai beroperasi pada Agustus 2024, serta dengan pembelian peralatan medis canggih yang dilengkapi teknologi Artificial Intelligence (AI).
Selain itu, RS Bethsaida juga sedang melakukan pembenahan di beberapa area dan fasilitas pelayanan, mulai dari Medical Check Up, Poliklinik Rawat Jalan, Rehabilitasi Medis dan Farmasi.
“Peningkatan ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan yang komprehensif sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien. Pentingnya upaya preventif dan rehabilitatif juga mendorong untuk meningkatkan pelayanan pengendalian medis dan rehabilitasi medis di RS Bethsaida, sehingga pasien dapat mendapat pelayanan menyeluruh mulai dari preventif, kuratif, hingga rehabilitatif,” kata Direktur RS Bethsaida dr Pitono Ja, di tempat yang sama.