Jadi Sorotan Netizen, Erina Gudono Ternyata Kuasai 3 Bahasa Asing

Titik Kumpul – Erina Sofia Gudono atau lebih dikenal dengan Erina Gudono menjadi sorotan di media sosial karena terlihat sedang berlibur mewah ke Amerika Serikat (AS) saat masyarakat Indonesia menggelar aksi unjuk rasa membela konstitusi. Putra Presiden Joko Widodo ini pun langsung menjadi sasaran kritik atau pelecehan warganet di media sosial. Namun setelah perbincangan hangat tersebut, ada fakta menarik bahwa Erina sebenarnya belajar empat bahasa.

Istri Kaesang Pangarep ini pernah menjadi salah satu finalis ajang Puteri Indonesia 2022 mewakili provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan berhasil masuk 11 besar. Selain cantik, Erina juga punya kelebihan lain yaitu kemampuannya berbahasa asing. Ia diketahui menguasai empat bahasa yaitu Jawa – Indonesia, Inggris, Jerman, dan Jepang. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya. 

Hal itu terungkap saat Erina dan Kaesang memainkan game bertajuk “Relationship Test” yang diunggah di channel YouTube Bridestory. Dalam permainan ini, mereka harus menjawab beberapa pertanyaan yang tertulis di papan kecil. Salah satu pertanyaannya adalah bagaimana Erina menguasainya. Kaesang yang saat itu masih menjadi calon istrinya bisa menjawab dengan benar bahwa Erina sudah belajar empat bahasa. 

Sebagai tambahan informasi, Erina Gudono tidak lahir di Indonesia, melainkan di Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 11 Desember 1996. Meski lahir di Amerika, Erina besar di Yogyakarta. Beliau merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, lahir dari pasangan Prof. Mohammad Gudono dan Sofia Gudono.

Erina menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, jurusan Administrasi Bisnis dan Manajemen pada tahun 2018. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan Master di Universitas Columbia, di mana ia lulus di bidang Administrasi Publik pada tahun 2021. 

Kini, Erina sendiri sedang mengandung anak pertamanya bersama Kaesang Pangarep yang diyakini berusia delapan bulan. Perempuan berusia 28 tahun ini juga akan melanjutkan pendidikan Master of Science program School of Policy and Social Practice (SP2) di University of Pennsylvania.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *