Viva, Jakarta – Kehadiran kendaraan listrik membawa perubahan besar pada industri otomotif global sehingga memaksa produsen untuk menyesuaikan rantai pasokan, proses produksi, dan model bisnisnya.
Di Indonesia, kendaraan listrik mematuhi kebijakan bauran energi nasional, namun perkembangan kendaraan listrik berjalan seiring dengan industri kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) yang menggunakan energi baru terbarukan.
Salah satu kelebihan mobil listrik adalah lebih mudah perawatannya dibandingkan mobil berbahan bakar bensin. Menurut Yanes Martinus Pasarib, pakar otomotif Institut Teknologi Bandung, hal ini dikarenakan mobil listrik memiliki komponen mekanis yang lebih sedikit.
“Meski mobil listrik sudah dilengkapi dengan sistem manajemen termal otomatis, namun tetap perlu dilakukan pemeriksaan rutin, sama seperti mobil konvensional,” VIVA Otomotif dikutip dari situs resmi ITB, Selasa, 8 Oktober 2024. Demikian disampaikannya,
Selain itu, mobil listrik menggunakan sistem pengereman regeneratif, yang meningkatkan umur komponen rem. Namun karena baterai merupakan komponen yang paling mahal, maka perawatan menjadi fokus utama.
Berhati-hatilah untuk tidak membiarkan baterai menjadi terlalu lemah atau mengisi daya secara berlebihan, karena hal ini akan mempercepat kerusakan baterai.
“Pengisian daya terus menerus pada kisaran 20-50% dapat memperpanjang umur baterai,” ujarnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli mobil listrik. Pertama, pastikan mobil listrik yang Anda beli mampu menempuh jarak sehari dengan sekali pengisian daya. Infrastruktur pengisian daya dan waktu pengisian daya yang lebih lama dibandingkan mobil tradisional harus diperhitungkan.
Terakhir, pertimbangan finansial juga merupakan faktor penting. Mahalnya harga kendaraan listrik, terutama mahalnya komponen baterai, harus diperhitungkan dengan matang.
“Mahalnya kendaraan listrik harus diperhitungkan saat mengambil keputusan,” katanya.
