Jangan Keliru! Ini Warna Kubah Masjid Al-Aqsa, Bukan yang Warna Emas!

VIVA Education – Masjid Al-Aqsa di Palestina memiliki kubah yang besar. Masjid ini berada di dekat Shahra atau Kubah Batu. Masjid al-Aqsa atau Masjid al-Aqsa adalah masjid suci dengan sejarah penting pada masa Isra-Meraj Nabi Muhammad (saw).

Menurut buku Rahasia Rumah Nabi karya Yola Hamdi, Masjid Al-Aqsa merupakan tempat peristirahatan sementara Nabi SAW sebelum melanjutkan perjalanannya ke surga.

Nama Masjid al-Aqsa disebutkan dalam Al-Qur’an dan beberapa Hadits Nabi (SAW). Seperti dalam QS. Ayat 1 surat Al-Isra menjelaskan:

“Maha Suci dan Suci Allah yang pada suatu malam menuntun hamba-Nya dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsa, disekitarnya Kami memberkatinya, agar Kami tunjukkan kepadanya sebagian dari bukti-bukti Kami (keagungan Kami). Sesungguhnya Dia Maha Akal lagi Maha Mengetahui.”

Sebuah hadits Imam Ahmad menyebutkan bahwa Masjid Aqsa merupakan masjid yang dibangun setelah Masjid Al-Haram. Abu Zardan bertanya kepada Rasulullah:

“Ya Rasulullah, masjid apakah yang Allah dirikan di muka bumi ini?” “Masjid al-Haram,” katanya. Abu Dzar bertanya lagi, “Lalu bagaimana?” Lalu Masjid al-Aqsa, katanya. Abu Mu’awiyah berkata: “Ini adalah Bayt al-Maqdis.” Abu Dhar bertanya lagi, “Berapa lama jarak antara mereka?” Dia menjawab: empat puluh tahun. (H.R.Ahmed).

Kompleks Masjid Al-Aqsa terdiri dari beberapa bangunan dengan kubah yang berbeda-beda. Masjid ini terletak di kota Yerusalem, Palestina. Kompleks ini memiliki kubah emas besar yaitu kubah Shahra.

Banyak orang mengira kubah Shahri yang berwarna kuning keemasan adalah kubah Masjid Al-Aqsa. Padahal, keduanya berada di gedung berbeda.

Jika melihat foto-foto yang beredar di media, bentuk kubah Masjid Al-Aqsa dan kubah Shahri tampak sama. Namun warnalah yang membedakannya.

Sedangkan kubah emasnya bisa berupa Kubah Gurun atau Kubah Batu. Lokasinya tidak cukup jauh. Jarak antara keduanya sekitar 700 meter, terlihat dari Google map.

Abu Ayman dalam bukunya Rahasia Penggalian Al-Aqsa menyebutkan bahwa perbaikan sebagian bangunan masjid disebabkan oleh peristiwa masa lalu seperti gempa bumi dan faktor waktu.

“Masjid yang ada saat ini sudah beberapa kali dipugar dan diperbaiki. Baik karena waktu maupun faktor lain, seperti gempa besar yang terjadi pada tahun 747-748 Masehi. Peristiwa ini menghancurkan hampir seluruh masjid,” ujarnya.

Selain itu, beberapa bagian Masjid Al-Aqsa seperti ornamen kayu berhiaskan ukiran bunga masih mempertahankan keasliannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *