Jakarta, Titik Kumpul – Penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD) atau yang selama ini disalahartikan sebagai Flu Singapura merupakan penyakit yang sangat menular dan sering menyerang anak-anak berusia 5 hingga 10 tahun.
Dokter Spesialis Anak, dr Kanya Ayu Paramastri, Sp.A., menjelaskan HFMD bisa menular melalui droplet atau bahkan kontak tidak langsung. Tidak ada apa-apa? Scroll ke bawah untuk lebih jelasnya, yuk!
“Penularan HFMD bisa melalui droplet atau cipratan air liur saat batuk, bersin, kontak tidak langsung dengan menyentuh benda yang terkontaminasi, bisa juga dari atau terbawa makanan, atau kontak langsung dengan korban HFMD,” jelas Dr. Kanya dari Kalventis. Acara peluncuran vaksin EV71 digelar baru-baru ini di Kalbe Farma, Jakarta.
Penyebaran virus EV71 di suatu daerah tidak terlepas dari kebersihan dan sanitasi. Oleh karena itu, salah satu upaya preventif yang dapat dilakukan adalah dengan mencuci tangan terutama sebelum menyiapkan makanan, setelah mengganti popok, dan setelah menggunakan toilet.
“Permukaan, benda, dan mainan juga harus dibersihkan dengan sabun dan air kemudian didesinfeksi. Untuk bahan yang sulit dibersihkan atau tahan terhadap alkohol dapat menggunakan klorheksidin atau hipoklorit 0,5 persen,” jelasnya.
Pengobatan HFMD Pengobatan HFMD biasanya bersifat simptomatis, artinya menghilangkan gejala. Ini termasuk obat penurun panas untuk menurunkan demam dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk membantu meredakan nyeri dan peradangan.
Selanjutnya, banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi. Selain itu, karena anak sulit makan karena sakit mulut, berikan ia makanan yang lembut dan tidak pedas untuk menghindari iritasi mulut.
“Upaya pencegahan lainnya adalah vaksinasi untuk memberikan perlindungan dan mengurangi risiko komplikasi serius. Selain itu, vaksinasi juga membantu mencegah infeksi berulang yang mungkin lebih serius akibat paparan virus jenis lain,” jelasnya.
“Saat ini vaksin yang tersedia dan telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mencegah HFMD akibat EV71 adalah vaksin HFMD EV71 yang memiliki profil keamanan yang baik dan dapat diberikan sejak usia 6 bulan hingga 3 tahun. “Perlindungan bisa bertahan hingga 5 tahun setelah vaksinasi,” tutup dr Canya.
Direktur PT Kalbe Farma Tbk Mulialie mengatakan peningkatan kasus HFMD di Indonesia pada awal tahun 2024 yang banyak menimpa anak-anak juga menjadi perhatiannya.
“Kalbe melalui Kalventis telah melakukan beberapa upaya untuk membantu pemerintah mengurangi kejadian HFMD di Indonesia. Mulai dari edukasi kesehatan hingga pemberian vaksin HFMD EV71, kata Mulialie.