Jangan Salah, Ada Cara Mengerem Motor yang Benar Demi Hindari Kecelakaan

Jakarta, 17 Mei 2024 – Kecelakaan sepeda motor di Indonesia masih berada pada tingkat yang tinggi, hal ini tidak lepas dari banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan teknik berkendara yang benar, terutama saat berada dalam situasi berbahaya. Contohnya adalah saat mengerem sepeda motor.

“Kecelakaan bisa terjadi kapan saja karena perilaku pengemudi yang ugal-ugalan dan tidak dapat diprediksi. “Pengetahuan dan penguasaan teknik pengereman dapat membantu pengemudi terhindar dari situasi yang membahayakan jiwa saat melakukan perjalanan,” kata Service Department Head PT SIS Hariyadi.

Untuk mengurangi risiko kecelakaan, Suzuki menawarkan beberapa tips praktis pengereman yang aman:

1. Jaga sepeda motor dalam posisi tegak

Saat Anda berada dalam situasi yang tidak terduga dan perlu mengerem, jagalah agar roda sepeda motor tetap lurus untuk menjaga keseimbangan dan memastikan traksi maksimal pada ban sepeda motor saat Anda mengerem.

2. Jangan khawatir

Saat menghadapi situasi darurat, ingatlah bahwa pengereman harus dilakukan secara bertahap. Misalnya menarik tuas rem depan dan tuas rem belakang secara perlahan dan berkala hingga sepeda motor melambat secara bertahap tanpa mengunci roda atau mencegah bantalan rem memanas.

3. Ketahui intervalnya

Jarak antar kendaraan harus dijaga agar ada waktu untuk pengambilan keputusan pengereman yang baik. Umumnya jarak mata normal seseorang adalah 30 meter. Jarak ini merupakan pengaturan ideal untuk membaca, memprediksi, dan mengambil keputusan saat berkendara.

Seringkali ketika dihadapkan pada situasi yang mengejutkan seperti menyebrang secara tiba-tiba atau kendaraan berhenti, pengemudi membutuhkan waktu lebih lama, namun pengemudi biasanya mencerna sinyal bahaya dalam waktu 1,5 detik dan memutuskan untuk mengerem pada detik berikutnya. Faktor lain seperti kondisi jalan kering atau basah, bobot kendaraan dan tingkat jarak pandang semuanya akan menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan di jalan raya.

4. Waspadai lingkungan sekitar Anda

Menurut TMC Polda Metro Jaya, semakin rendah kecepatan berkendara maka semakin pendek jarak yang harus ditempuh, begitu pula sebaliknya. Misalnya jarak aman untuk kecepatan 30km/jam adalah 30 meter dan untuk kecepatan 80km/jam jarak amannya adalah 80 meter. Untuk menentukan kecepatan yang akan diterapkan, pengendara dapat melihat angka kecepatan sepeda motor seperti yang ada pada speedometer digital Nex Crossover.

5. Kondisi tubuh prima

Pengemudi yang lelah biasanya menjadi penyebab jika ia tidak merespon suatu bahaya yang akan berujung pada kecelakaan. Hindari juga mengemudi pada malam hari atau di luar jam sibuk, serta jangan mengonsumsi obat-obatan yang dapat menimbulkan efek samping.

Apabila pengemudi merasa kurang mampu atau mengantuk, disarankan untuk beristirahat sejenak dan tidak melanjutkan perjalanan sampai badan pulih dan segar.

6. Inspeksi ringan

Pada awal pengendaraan, lakukan uji pengereman depan dan belakang untuk memastikan setiap rem dapat menghentikan sepeda motor saat berkendara. Selain itu, ada baiknya juga untuk memeriksa tekanan ban dan tapak setiap minggunya agar Anda dapat mengantisipasi risiko yang ditimbulkan oleh kualitas ban yang menurun. Pemilik sepeda motor juga diimbau untuk melakukan servis sepeda motornya secara berkala di bengkel resmi yang dapat menjamin kualitas peralatan, teknisi, dan keaslian suku cadang yang digunakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *